OLENG-TEMOLENG! - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Thursday 16 May 2019

OLENG-TEMOLENG!

                     Oleng -Temoleng

                      Oleh:Vian Dar
                        Genre:Novelis

                    [Toko dalam Lakon]

                    "Rembang'dan Cecilya"

     
Vian Dar (foto istimewa)
Penulis merupakan penulis media online dan
Ketua umum sesepu HIMASTI-BALI

          OLENG-TEMOLENG!

OH..Dunia  seperti bumi Manusia
Gentingan Hidup melampaui batas usaha manusia yang merasa serba salah, pukul rata sama kata hingar bingar, seperti waja bumi gersang tandus,terbakar tampa di perbaru reboisasi secara massal.

Mencari sesuap nasi, sama hal nya menguling sebua batu yang begitu besar,berat tak tertanding, mengais terus merajut nasib sang pengambara, dan  sang musafir tatah kala tibalah sang khalik memberikannya satu harapan palsu,oh..,,sakit' rasanya sakit. Seperti tertusuk duri kaktus dan dipenggal oleh sebua kayu,sakit, tak bisa aku menahannya.

Harapan begitu cukup besar menanti tapi di runtukan karena ke egoisan sang raja berduit, tak ingin berbagi ke bahagian, meminta kasian kepada sang raja berduit. malah disuru pergi,..oh, Dunia memang tengik,ke egoisan mengisi seluruh bumi ini, sang pengembara,hanya terus bercucuran air mata menyemba di depan patung. sang khalik meminta ke niscayaan akan datang kepadanya. Mengisi,ahmara, dan tidak terima karena dirinya dilahirkan di Dunia.

Satu minggu ia kembali dari kampung halaman pergi berlibur, setelah cahaya di waja nya berbinar, kini di ganti dengan muka pucat tak terkesan rapu.

Pikirannya masih saja silang sengkarut, di antara risau,kadang tidur' tidak terlelap,murung ke Takutan, dan sangat khwatir,berapa hari lagi ia akan segera mulai beraktifitas Kulia , setidaknya informasi masuk yang dishere lewat grup whatshap Teman-teman kelasnya itu membuatnya sedikit tidak Riu,jika nanti dirinya benar-benar kehilangan kesempatan untuk merai sebuah cita-cita yang di rajut sebelum nya. Ia masih ingat pesan seorang Nenek. dan Ayah, untuk segera lulus dari universitas , setidaknya tahun ini ia Lulus dan di nyatakan menjadi seorang Sarjanah muda, setidak nya dapat di percaya banyak Tetangga dikampung halaman. Ia adalah Anak yatim hanya saja ia memiliki Ibu Tiri,Namanya saja Mama Tiri tidak sebanding lah dengan Mama kandung,kasih sayangnya penuh terhadap segalah keinginan yang menyengat kehidupan di masa kebebalan Yang di inginkan, Rembang.

Tidak ada kawan dan lawan Bicara, mendengarkan segala keluhan, kadang Teman-teman Datang ke sebua Gubuk aku Diam,Hanya untuk meminta hasil pulang kampung,Yaitu Oleh -oleh,khas Kampung ku..! Ah, Emang begitu susa cari Teman untuk setia" dari situ ia coba di Temani Buku-buku yang berserakan diatas Meja,ada satu Buku yang sedikit suda Usang, Buku itu ia ketemu dari tempat Loker ia kerja di Bawa Lemari locker, dan isi Goresan Buku Chiness itu,mengemukan tentang Ajaran -ajaran Filsuf Confusius serta Motifasinya tertera kesan Yang Baik.

Tidak seperti Teman -teman yang Lain suda mulai beraktifitas di dalam Lingkungan kampus, Mulai dari persipan tugas PPL,Terus ada Tugas terbaru di berikan Dosen,Ada apa dengan "Rembang..? Kamu, Nampak tidak nampak di Halaman kampus?, Pertanyaan Seorang Teman. Ia hanya terdiam, entah kenapa, gumah' Seorang Kawan. Sahut aku "Aku kehilang Fitrah untuk kulia, Semua Harapan aku suda Hampa dan terkesan runtuh Baakan Aku akan segera pulang ke Kampung Halaman, Atau pergi ke sebuah Kota yang banyak menghasilankan Kelapa Sawit "pikir ku  untuk mencari modal awal,untuk sedikit buka usaha kecil-kecilan di Kampung.

 Keberuntungan saya bukan disini']. Tidak dengan Si Cecilya" ia tidak setuju dengan Omongan Itu, Sedikit Ia binggung tapi, Ia sepertinya tidak terlalu menghiraukan  pembicaran Yanng terkesan Ego dan Cuek, seperti terseret Hamparan Halus yang terbalur "Rembang.Gemaanya"Jika Lau "Rembang Tidak lagi  melanjutkan Kulia, Aku tidak akan bisa menjadi bagian dari hidupmu.Rembang,saut,Cecilya,nampak dengen sedikit,ada kesan cinta dan Ter Balur asmara, yang lembut.Mendengar saut Itu,Rasanya Dunia ini tidak Adil, Tuhan sangat pili kasih, Egois..!"Ah, kenapa kamu percaya.?,..Aku hanya ambil cuti untuk beberapa bulan saja, Aku masih mau kulia, masaa..!!.. Aku" putuskan kulia?..kan Enggak,Cecilya agak sulit menerima pria yang tidak berstatus sarjana [menurut nya.

Bukannya Sukses itu tidak ada. yang tahu datangnya Dari mana." Sahut Cecilya.Ia..! Tapi kan Harus Kulia! Pokoknya Harus, titik

Rembang  memang tidak perna berubah dari kecil, Ia memang biasa menjadi pemaaf, dan selalu menyayangi kawan-kawan atau siapun saja Yang dekat dengannya. Kini seorang pacarnya Ingin mengakiri tali cinta, Hanya Gara-gara alasan yang sepele. "Rembang menenangkan pikiran kotor 'Cecilya, tapi tetap saja tidak menghiraukannya.

Selama berapa tahun pacaran,Cecilya  sering menyulut memantil emosi ke "Rembang marah,kadang Cecilya ingin hubungan akan segera berakhir tapi tidak dengan "Rembang, ia ingin mempertahankan hubungan itu. Setidaknya ia masih punya Harapan untuk kulia.

Kata biijak rembang"Berapa ribu saudara kita,yang sudah lulus dan menjadi sarjana tapi tetap saja menjadi penganguran,Baakan merekeka bisa di sebut penganguran berdasi, letup orang sekampung Rembang,

Paling cara lain iya,..Buka usaha kecil atau Sewa Lahan Sawa Orang untuk di kelolah. Atau Beli sepeda Motor bekas harga murah, untuk di jadikan Jasa Ojek orang setempat atau warga yang hendak mau ke pasar tiap jadwal buka pasar di Desa itu.

Baru -baru ini banyak Sarjana-sarjanah yang berkerumun di depan kantor BKN, untuk Mendafatarkan Diri sebagai calon PNS Tapi apa? Mereka yang mendaftar sekitar ratusan manusia dan yang di butu hanya sebagian saja, Itu aturan pemerintah memang begitu.tidak bisa Di elakan Lagi.

Sore itu Rembang tiba-tiba nampak raut waja Murung,di Dalam kamarnya, Buku yang di bacanya nampak tak meresap kedalam otak Rembang, terdengar kabar dari kampung halamannya, Anak kedua dari seorang petani Tulen, itu, menghamili kekasinya yang masi duduk di Bangku Sekolah Menengah, kelas III,SMA.apa daya semua itu terjadi pada keluarga Rembang, Rembang Hanya terdiam membisu, menjadi seorang kakak pertama dalam keluarga itu, Tela Gaggal total. "Ambil saja jalan pintas,kalau mereka mau nikah.saut Rembng. Dengan pesimis dan sedikit kesal dan cuek silakan saja, jangan membanta, Mereka punya pilihan Hidup tersendiri.Ia,keberatan dan pura-pura tersenyum di dalam Ruang Gelap. kesedihan yang menimpa keluarganya,kembali ia ingat ke pada sang khalik yang hanya memberi harapan kepadanya yang Palsu tak tersampai.***


Taksu Sanur, 16 Mei 2019.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)