Oleh: Mata Nera
Mata Nera ( fto Ist) |
Kehidupan memang tidak pernah berjalan mulus, tentu banyak sekali rintangan yang datang mengampiri kita.
Hakikinya tidak untuk mengeluh dengan semua hal. karena itu memang bagian dari sebuah kehidupan.
Kita harus bersyukur karena Tuhan memberikan cobaan untuk kita artinya tuhan masih peduli dengan kita, karena sejatinya tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan kita.
Kita harus tahu dengan banyak rintangan yang kita hadapi secara tidak sadar kita dilatih untuk berjuang serta berpikir untuk kemajuan.
Intinya ketika kita jatuh jangan menyerah, bangunlah mulailah berdiri dan berjalan untuk mencari celah untuk kehidupan yang lebih baik.
Largus adalah lelaki yang baru saja selesai menempuh pendidikan tinggi disalah satu kampus di bali.
Latar belakang largus adalah lahir dari keluarga yang berada, artinya orang tuanya mampu membiayai largus kuliah sampai selesai,
tanpa sedikitpun ada bantuan dari dirinya sendiri. disisi lain Kebanyaakan teman-temanya mengenyam ilmu di dunia kampus sambil bekerja, apalagi hidup di tanah rantauan yang semuanya serba uang.
Mungkin kita semua tahu dan merasakan ketika kita mempunyai pengalaman hidup di tanah orang. Semasa kuliah, la itu menikmati kehidupan begitu santai, tidak ada sedikitpun beban dalam dirinya, karena apa yang ia minta orang tuanya selalu memenuhi .largus tidak pernah merasakan pahitnya kehidupan semasa kuliah, largus begitu bahagia.
Largus memang mempunyi pikiran yang optimis, dirinya juga mempunyai jiwa yang seportif.
Semasa kuliah dirinya sangat profesional tidak seperti teman-temanya yang lain, banyak yang malas bahkan sudah berhenti kulia
ditengah perjalanan.
Lain dengan largus begitu semangat dalam memperjuangkan apa yang di impikanya.
Menginjak semester enam largus jatuh cinta dengan seorang gadis, namanya ketrin. Ketrin adalah adik tingkat dari Largus,Dua bulan lamanya berpacaran akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama, tanpa harus nikah.
Sekarang memang sangat berbeda dengan kehidupan sebelum , mungkin karena dunia semakin berkembang dan pikiran manusia pun mengikuti arus zaman.
Zaman dulu sebelum membangun hubungan,terlebih dahulu menikah sekarang sudah lain, tinggal bersama lebih dulu baru menikah.
Cerita largus semenjak largus dan ketrin tinggal satu atap kehidupan secara sosial mulai berbeda, mungkin bisa dibilang masa transisi.
Di mana di ketaui hidup berkelurga mempunyai tanggungjawab besar, pahit manis kehidupan ditanggung bersama. Berbeda sekali kehidupan semasa muda, kehidupan yang bisa di bilang begitu santai, pikiranpun selalu menemukan kebahagia karena masih dibawah tanggungjawab orang tua.
Ketrin Sudah setahun tinggal satu atap dengan largus yang dimana ketrin telah menore ilmu serata satu,menurut ketrin bisa di bilang begitu luara biasa dan di pandang dari segi menantu orang tua dari largus di anggap sunggu bahagia,
Pemikiran kedua orang Tua largus selain bahagia karena largus dan sudah selesai sekolah mereka juga bahagia karena tanggungjawab mereka terhadap largus sudah terpenuhi.
Selesai wisuda largus wajanya terlihat begitu ceria, karena pikiran penat semasa kuliahnya sudah hilang, sekarang largus hanya berpikir untuk mencari pekerjan untuk menghidupan masa depan bersama istrinya ketrin.
Ketrin sang istri berharap setelah largus selesai wisuda dirinya ketrin akan berhenti bekerja karena sudah ada largus yang menjadi tulang punggung keluarga. Kebetulan Ketrin kuliah sambil bekerja dan sebelumnya dan sebagian dari gajinya di sisikan untuk cicil uang kos sambil menunggu kiriman dari kampung.
Sedihnya semua yang ketrin harap pupus, ternyata semuanya nihil, apa yang diharapkan oleh Ketrin tidak terpenuhi. Largus sudah membawa lamaran di setiap kantor, tapi tidak dipanggil oleh pihak kantor. Bahkan setiap hari lelaki itu dengan semangat membawa lamaran dan diselipkan juga kertas berharga sebagai tanda bahwa dirinya sudah menempuh pendidikan tinggi. Tapi lamaran itupun manfaat seperti daun yang terbawa angin. Disitulah pemikiran largus berputus asa, dirinya mulai berdail bahkan menyalakan tuhan karena merasa tidak adil untuk dirinya dalam polemik pekerjaan yang ia harapkan.
Untuk hidupan largus mulai patang arang dirinya tidak semangat lagi,kehidupan rumah tangganya mulai retak, semua karena tuntutan hidup yang semakin meningkat, apalagi ketrin masih kuliah. Largus pun sudah putus asa, dirinya sudah mulai pasrah dengan hidupnya. Kini dirinya sudah merasakan pahit manisnya kehidupan, dan bagaimana susahnya mencari pekerjaan
.
Dan sekarang Largus masih menikmati kehidupanya, dan masih belum memutuskan untuk bangkit**
"Mata Nera"
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)