Nyoman Sulastri - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Sunday 19 May 2019

Nyoman Sulastri

            Nyoman Sulastri
                  Novel
 

                         
Foto ilustrasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 


  ***Oleh: Fery.A.D


      Nyoman Sulastri! 

pulanglah Nak..! Papa dan Mamamu sudah siap menyambut kedatangan Mu,dan untukUang Belanja Upacara pembantenan di tempat Ibadah tunggu uang hasil kerja mu nak..,kami seruma baru belanja persiapan hari raya ke pasar.Jawab.? Nak, tak pernah di pungkiri antara anak,Sulastri, sehat dan baik-baik saja di tanah perantauaan tempat ia bekerja,ia sampai saat ini belum tak kabar-kabar,Jawab sang ayah Nyoman, Ah..Ngak perlu tunggu Ngek Sulastri baru belanja Bu, belanja saja uang sisaan penjualan sayur Ayah di Peken/[pasar].kemarin,dan itu juga kebagian khusus buat Sulastri, jika tiba ia, datang, perlengkapan hari raya sudah kita siap kan.Nanti yang penting-penting kita belanja pas nanti kedatangan Sulastri, dan kita juga tidak tau kemauan dan hobby anak mudah jaman sekara itu lain. Jawaban sang ibundah dengan raut waja sedu, antra bahagia dan sedi menyambut kedatangan sulastri itu, terkesan muka kusam,dan kumu.
Memmikirkan andaikan Sulastri tidak datang,Persiapan pernak-pernik.mulai dari Lauk pauk, dan senck,segalanya mubajir, antara kesan bahagia ramu makan bareng saat hari raya, terkesan pupus. Kalau sang Ibu,inisiatif sang Ayah. Bapak Nyoman berusaha bertandang ke rumah tetangga dan berusaha meminjam handpone,untuk menelepon sulastri, apa lagi di mana sulastri,adalah jadi tulang punggung keluarga, dan Sulastri juga berjanji akan mengunakan segala hasil jeripayanya untuk memenuhi kebutuhan Ekonomis keluarga.
Tak lama kemudian hembusan angin kabar tidak sedap  kabar  bergulir di udarah,dari pihak kepolisian Daerah Bali ,wilaya Gianyar kapolsek Tegalalang.bawa, memberitaukan bawa Sulastri sedang dalam persoalan berurusan dengan pihak Kepolisian,di mana, beritanyan tidak Terah kejelasan bawa, Sulastri di aniyah oleh Majikan tempat sulastri,bekerja,dan nampaknya isu itu juga melorot antara, ke tidak percayaan warga sekampung di mana sulastri terkesan baik dan lugu di mata warga.
Dan sinyal itupun kembali keterapaan, dengan kabar buruk itu, Ibundah Sulastri tidak lagi meria seperti keadaan tadinya menyiapkan kelengkapan sajian hari Raya menunggu ke datangan Sulastri, dan saat yang sama Ibundah sulastri pecah isak Tangis, di mana, kabar Kepolisian,Sulastri menerima pil pahit dari Majikan, menjadi bulanan majikan, terjadi kekerasan Rumah Tangga (KDRT) bersama rekan Security karyawan penjaga rumah nya.
Kekejamanya selama masa pekerjaan Sulastri tidak menerima  upah apa-apa yang ada hanyalah  pilh pahit yang di telan. menerima kekejaman  siraman Air panas yang di lempiaskan di tiubuh sulastri, bukan Air panas saja di acungkan, penjambakan rambut tak terhitung sampai pengenaiayaan rambut di cukur dan di potong pendek seperti orang kesan  Orang Lagi Ganguan Jiwa (OGJK) dan Mukanya terlihat kusam, khumu dan Tubuh kecil mungilnya kelihatan Tulang menulang,tidak kelihatan lagi postur tubuh nya yang angun dan montok sudah hilang di tangan majikan.
Sabar Nak..!, sabar,itu memang ke ganasan Dunia tidak lagi pandang sesama manusia karena ke egoisan dia, sudah menjadi orang hebat, dan pikiranya kehebatanya dalam hidup itu adalah Manusia itu di anggap Binatang yang pantas di pacung, dan semua harapan baik Mu,menjadi tulang punggung keluarga kubur dalam-dalam nak,dan sirna berlalu
Dan semuanya itu sebenarnya bukan tugasMu Nak, keluh, Nyoman"". Aku sebagai Ayah Mu sebenarnya yang pantas menghidup kan nak..  Membahagiakan Nak!  dan kamu sebenarnya layak mendapatkan pendidikan dan kebahagian Hidup dari  Ayah Mu. Namun sayang nya, Ayah juga, kerja kurang begitu menjanjikan hanya pas untuk menghidupan dan menafkai keluarga kita, Adik-adik dan Kakak Mu. Dan Ayah memohon maaf, saat ini juga Ayah, sunggu salah, binaran Air mata Papa Tiris begitu sajah di Pipih Ayah mendengar perlakuaan tidak ada rasah Kemanusiaan dari Majikanmu, dan saat ini juga Ibu Mu, menyesalkan perbuatan Majikan mu dan Mama dan Papa mengutuk keras  perbuataan MajikanMu, memperlakukan kamu seperti senono secara tidak manusiawi
Dan harapan Mama,dan keluh Mama, MajikanMu Manusia seperti Nak.., Dia Permpuan dan juga memiliki Anak Permpuan, semoga denga rintihan sakitmu juga, antara kamu dan sang pemberi yang tahu, semoga nantinya di menipah kekejian yang sama.
Saat ini Ibu terkapar Lemas,Kaki dan betis Ibu,letih dan seperti semua Tulang sendi terpotong, semua dan saya rasah saya Ibu bukan Ibu lagi, mendengar kabarMu  Nak..!,dianiaya oleh orang tidak bertanggungjawab, dan sesalku tidak terputus. Dan aku mohon pulang lah Nak, Ibu kangen dengan DiriMu, Ibu merasa bersalah,pulanglh Nak..!semua perlengkapan jamuan makan hari raya, sekejap basi mendengar kabar buruk Mu, serasah Dunia itu keji dan serasah tidak adil,
Aku kangen dengan tubuh mu..Nak, molek kecil, warna kulitmu kuning langsata, dan kelihatan kusam kecoklatan,dan melihat Mu.mulut Ibu terbungkam bisu antara tercambuk dan sakit hati dan peri, Ibu dan Bapak salah Nak, kami dan Ibu meminta Maaf seandainya Nak..  dan Ayahmu mampu menafkai Nak. pasti Nak..! tidak mendapatkan perlakuaan kejam seperti bukan layaknya  Manusia, kami maaf sebesar-besarnya, kami salah, dan semuanya kami serakan kepada pihak yang Berwajib,  semoga mereka bisa mengungkapkan, kejelasannya dari perlakuaan keji menimpa Nak..!
Saat ini Ibu dan AyahMu, hanya duduk melongongok tunggu kabar baik dari pihak Kepolisaan' Berita tentang persoalan Nak.. ! dari kemarin menghebus hebat ke tentang kita,saya rasa keluarga kita seperti terterap angin puting Bliung,hampir pintu rumah kita tidak perna kosong, banyak kedatangan Orang banyak, bawa dengan perlengkapan mereka, rumah kita bagaikan sinar lampu neon dan di laser  di jeperet sana sini, seperti petir menyambara sunyi, kami dan Ayah hampir menyerah menyampaikan sesuatu ke mereka,.tentang dukah kamu.
Sabar Nak..! jika dulu kami tau bawa Nak, di lakon kan menjadi Babu bukan layaknya Manusia sama Majikan Mu, kami tidakan mengijinkan kamu pergi tinggalkan kami sekeluarga walaupun keluarga kita di buntuti segala kekurangan,
Tapi Ibu dan Ayah,sangat menyanyaingimu,pulanglah Nak, kebagiaan kami dengan kehadiran mu, walaupun kamu tidak membawa apa-apa dan hanya membawa bekas luka siram Air panas dari MajikanMu, doa kami,semoga MajikanMu, terkutuk dengan setimpal perbuatannya.dan kami sekelurga menanti kedatangan Mu dan siap mengobati  lukamu.datang lah Nak....Bapak dan Mama mau mengobat luka mu dengan iklas Hati, kami tidak memiliki hati Iblis seperti MajikanMu,memperlakukan Manusia seperti bukan manusia.layaknya binatang.
Sampi di sini dulu nak.
*Cerita ini Nalar dari kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)  di wilaya Hukum Gianyar Bali.Dimana kesadisan seorang Majikan bersama karyawan satpam,memperlakukan pembantunya seperti bukan Manusia yaitu mendapat kesiksaan begitu sadis di Siram Air Panas. Dan peristiwa seperti ini terjadi di Bali Bukan Lagi momok cerita Baru, mungkin pembaca masi ingat kasus Angelina yang di Kubur secara Hidup-Hidup oleh Ibu Tirinya di perkarangan Rumah, kasus ini di akhri Ibu Tiri pelaku pembunu Angelina di kenahkan Hukum seumur Hidup. **

Nyoman Sulastri

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)