***Oleh: Vian Dar***
Penulis Lepas Media Oline
Dan pemerati Budaya Desa Gara.
Vian Dar ( Foto Seksa) Penulis Merupakan pemerati Budaya Desa Gara. Satar Mese Timur,Manggarai,saat ini Menetap Di Bali. |
PEKETANAH.COM Setiap Tahun Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Desa Gara, Kecamtan Satarmese Timur, Kabupaten Manggarai.provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Selalu melahirkan sepuluh sampai Dua puluan Orang calon Mahasiswa tamatan dari SMA dan SMK dari berbagai sekolah menengah di Manggarai merupakan Warisan Budaya yang dilahirkan turun temurun dari Nenek Moyang Masyarakat Desa Gara sangat terlekat kuat didalam diri masyarakat Desa Gara,
Sehingga kesadaranpun dan tangung jawab orang Tua serta dorongan dari Masyarakat selalu membuat bangkitkan semangat jiwa anak-anak dari Desa Gara untuk melanjutkan study ke jenjang perguruan tinggi. Pilihan mereka sendiri, ada yang keluar kota, ada juga yang merantau ke berbagai kota di indonesia.
Tetapi tak kurang juga yang kuliah di Kota sendiri yaitu di kota Ruteng,Manggarai Flores Ntt. Dan untuk mendukung berjalan nya proses pendidikan, baik di kota mau pun keluar Kota di adakan acara kumpul kope.[ swadaya dalam bentuk Uang] dan Kekuatan persaudaran ini dibuktikan dari kerja sama Masyarakat dalam bentuk kesepakatan melalui runding persaudaraan sampai pertemuan Alot antara P'ang olon Ngaung musin [kesepakatan dari Tua-Tua Adat] untuk meringankan segala upaya, baik dari unsur kecil maupun unsur Besar dalam menyukses kan cermonial pesta sekolah ini.
Pesta, ini bukan Cermonial semata-mata hanya untuk Hura-Hura.Melainkan,memiliki makna Adat dan Budaya setempat sejak di adakan perhelant upacara tersebut sebelum-sebelumnya. Dan cermonial pesta sekola ini memiliki kesan-kesan penting Di dalam nya, Yaitu: Di mana pihak yang melanjutkan ke Tingkat Pendidikan Tinggi, Ada Dukungan dari Masaryakat setempat, dan Berharap bisa Sukses merai cita-ciita nya, Dan bisa membawa perubahan untuk Masaryakat sekitar dan juga bisa mengharumkan Nama mereka, Bawa dukungan Mereka tidak Sia-sia, Memilik Manfat. Di sisi Negatif bagi perai impian terkadang dalam perjalanan Sekolah pupus di Tengah Jalan baik karena, Masalah tidak profesional diri, sampai kepada cepat Menikah. Akhirnya Cita-cita mangkrak di ujung jari"
kata penulis.Dan persoalan, Ini pun di dapat di maklum oleh pihak Orang Tua maupun pihak sekampung, dan Menurut mereka bawa itu realitas Hidupnya Orang itu. Di maklumi dan dimana juga Cermonial pesta,Tidak untuk Orang tertentu, Melain kan sudah jadi sebuah Tradisi Masaryakat Desa Gara dan pelosok Tanah Manggarai. Dan Cermonial dapat di Gilir untuk pihak siapapun Yang mau melanjut ke Pendidikan Tinggi dengan memenui Negosiasi antara keluarga Besar dan Masaryakat setempat.
-Dan berjalanya serangkaian Cermonial ini di tandai oleh kerjasama/Gotong Royong bersama warga setempat. Misalkan mulai dari bangun sebuah wada yang terbesar. Contoh membangun kema pesta [Panggung Dekorasi Acara]/warga setempat menyebut "KEMA". Serta mengerjakan semua keperluan yang akan dihidangkan bersama Masyarakat Undangan yang hadir bersama dalam Pesta tersebut untuk memberikan Donasi Berupa Uang Tunai, kepada Saudara/i . atau Keluarga pemilik pesta tersebut di rayakan. Tentu semuanya Butuh dukungan untuk menjadi kekuatan tersendiri bagi Masyarakat Desa Gara untuk mendorong atau mendukung Saudara/i-anak-anak Mereka untuk mengejar impian mereka. Acara ini berlangsung biasanya setelah pihak keluarga dari si Anak" tersebut mengundang Masyarakat setempat untuk berkumpul bersama berguna untuk Tegi campe cama-cama Teti Cama-cama [Minta bantuan bersama dan Meringankan Beban dari pihak yan mau lanjut ke study jenjang lebih Tinggi].Guna mempersiapkan tempat pesta yang akan di gunakan dan mendiskusikan secara formal bagaimana struktur persiapan pesta sekolah tersebut di langsung kan.
Tentu yang menjadi kesepakatan bersama adalah tanggal,Waktu dan Anggaran Dapur Sembilan Bahan pokok (Sembako) dan strategis yang akan ditentukan secara bersama,. Setelah semua itu sudah di bahas biasanya pihak keluarga membuat sebuah Undangan untuk tamu-tamu yang akan di undang . Dan di telik juga mengenai bajetnya persiapan jika bajet pas-pasan atau tidak cukup, biasanya pihak kelurga kondisi kan mengenai pengetikan surat Undangan dan tidak terlalu menyebar undangan. Akan tetapi biasanya Tanpa surat undangan pun Orang -orang hadir dengan sendiri, terlebih Anak mudah dan Remaja yang suka bergoyang dan mencari Gadis cantik di tempat pesta tersebut. Dan Cermonial pesta tersebut, menurut penelitian penulis " Ajang mencari Jodoh" karena di mana Yang Hadir prosesi tersebut adalah peria Ganteng-ganteng dan Gadis Cantik-cantik dan Hampir 100% dan sedangkan kan Tetua-tua masuk 50%.
Indah nya Lagi Sebelum pesta mulai ,Orang Muda setempat biasanya Bekerja sama untuk menyukseskan acara tersebut dari perlengkapan,. dan persiapan untuk pelayanan, Juru Musik (Jumsik) dan lagu-lagu yang di permainan kan bisa di Reques khusus.
Dan bisa lagu yang di RIQUEST khusus itu di kenak biaya uang oleh Jumusik setiap satu kali di putar. Karena di minta secara pribadi , sesuai kemauan para tamu undangan.
Hasil dari perkumpulan uang Jabat Tangan mereka para Undangan di Lanjutkan Hura-Hura dan Foya-foya sambil minum dan ada juga yang meminta Daging panggang di kenakan biaya cukup lumayan sama hitungan nya Membeli Daging 1 Kg di pasar.Itu harga per potongan Daging di tempat pesta "
- panitia pesta dan Bendahara keuangan Total semua Hasi dari perkumpulan acara tersebut dan perluh pembaca tau ketika hadir ke undangan pesta tersebut penulis kasi jalan keluar, khusus perokok dan pertama peminum keras dan suka konsum sate bakar dan sneck dll, Harga 1 Botol Tuak Bir di situ, 1 kali lipat harga menurut harga pasaran. Misalkan pasaran Tuak Bir/[minuman yang mengandung Alkhol]. Bir-Bintang /per Botol 27 Ribu, di situ harga 65 Ribu paket dengan 1 Bks Rokok Suraya.
kedua : Harga pasar 20 per jerigen 9 liter Tuak lokal [sadapan Nira] Orang sekampung menyebut Tuak Bakok/karena warna nya Putih.Harga jual di tempat pesta 35 Ribu per jerigen 9 liter.
Ketiga: Harga Sate Bakar,Harga pasar senilai 1 kg, harga jual dagin/Itu harga per perpotongan di tempat pesta. . Di situ Dua kali lipat.ke Empat: Harga Rokok merek Suraya dan Djitoe, 1 Bungkus, Harga pasar 14 ribu rupia , di situ 25 ribu.
Lima: Nasi dan lauk satu pursi, di Rumah makan padang 20 Ribu rupiah, di situ 30 ribu. Belum lagi ada Istila-istila yang di ungkapkan Juru bicara pesta biar para undangan keluar uang, contoh, Juru bica melakukan prosesi Tuak p'oe [arti: bawa Tamu undangan di minta jangan pulang., sebelum Acara tersebut Tuntas. dan acara tersebut di lambangkan Tuak bakok [sadap Aren] satu seloki, biayanya 5 ribu rupiah sa Orang perseloki.Masi banyak lagi cermonial lain yang perluh kita keluar uang. Tapi cukup itu yang penulis sampaikan, karena penulis bukan Tukang Hitung.Oleh karena itu saran penulis Jika teman-teman punya kesempatan hadir pesta sekolah orang sekampung saya sebut, alangkah baiknya siapkam memang palinga kurang isi dompet saudar/i sisikan (500) Lima Ratus ribu rupiah bagi peminum perokok. Khusus bagi yang bukan peminum 100-200 juga cukup. Tapi tenang nikmatnya hadir pesta ini, saudar/i bisa nikmat segala rangkai acara, baik minum bebas, kala minum di Bar di Hotel bintag 5 klas St Regis Resort Bali Nusa Dua, sampai nikmat goyang lagu DJ,Rock,Dangdut,kala Sky Garden Bali. Di sini juga Teman-teman di manjakan lida dengan cicipan daging bakar berbagi rasah lokal yang tidak di Freser terlebih dahulu seperti jual di pinggir jalan di kota Besar Dan juga Mata Teman-teman di manjakan dengan pemandangan paras cantik Gadis manis sekampung Desa Gara dan, dari kampung sekitar Desa Gara, kalau Teman-teman mau persunting bawa pulang gadis paras cantik Desa Gara Boleh juga,Tapi ingat paca 200 Juta (Mahar/Belis 200 Juta). Tapi teman-teman jangan kuatir bisa di kurang kow, Hee...Itu seninya tadi rangkain cermonial pesta sekolah yang penulis sebut.
Lanjut Setelah para Tamu undangan sudah berjabat tanggan dan memberikan Donasi uang kepada si pemilik Pesta, para undangan biasanya langsung dipersilakan menyantap Makan malam Bersama. di Bar Hotel Bali Sebut Super Diner. Ingat Teman- teman pembaca jangan terpaku dengan tulisan Hotel, Itu cuma bandingan, Takut nya Teman-teman minta Ginap, terus Ginap di mana, yang ada [ Rumah Niang/Rumah Adat] Hee. . Boleh Juga sii""" biar sambil pukul Gung dan Gendang [ alat musik tradisional Desa Gara) sambil lantun lagu Mbata/musik adat setempat . Tetapi tidak lupa terlebih dahulu untuk berdoa minta pemberkatan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidangan yang sudah di persiapkan oleh pelayanan ( kichen/juru masak ). biar Terlahap dengan Nikmat.
Seterusnya acara tetap berjalan sesuai Teknis yang sudah terencana terlebih dahulu misalnya membacakan hasil total seluruh keuangan yang sudah disumbang kan dari Acara Awal pesta tersebut .
Kemudian [Acara bebas] yang di maksud "Gaya-gaya' sebebas-bebasnya, seperiti di Diskotik Akasaka Bali yang di tutup oleh Kapolda Bali karena kasus Narkotika. Tapi ingat Ya, tetap beda karena cermonial pesta sekolahnya yang di maksud penulis memiliki nilai dan unsur Budaya, para Tamu undangan di mohon untuk patuh ter hadap atur main,Acara bebas yang di sampaikan penyelenggara pesat sebelum acara,Goyang Bebas. Hargi Budaya kita Ya..!!!
Biasanya acara tarakhir ini yang ditungu-tunggu oleh para Muda-mudi yang deman dengan musik yang di lantun kan sejak mulainya pesta. Dan biasa nya juga sebelum acara bebas (Acara goyang Bebas) ada istilah "Tuak klompok." Tuak (hasil sadap Aren)".
Klompok ini sebetulnya hasil inisiatif dari penyelengara pesta supaya uang yang akan terkumpul makin memenuhi kebutuhan penyelenggara pesta. untuk pembekalan Anak yang melanjut study ke Perguruan Tinggi. Dan Setelah semuanya terstruktur dengan baik. Dan acaranya lacar, pestapun berakhir hinnga esok Hari Dan untuk terakhir, tugas penyelenggara pesta yaitu membokar kembali kema/panggung pesta yang sudah di bangun. Di Akhir Pesta penutup khusus untuk warga se kampung, dan perluh di ketaui pembaca'' Bunyi kisaran hasil pesta tersebut terhitung mencengangkan sekisaran paling atas 75 Juta dan paling bawa 50 juta di pengumuman langsung ke para undangan dan hasil perkumpulan pesta dan hasil dengan angka 50-75.tergantung pihak pesta apakah selalu aktif apa tidak setiap partisipasi acara pesta warga lain, kalau tidak hasil dengan tidak nya tergantung para undangan yang hadir, dan itupun tergantung Rejeki.
Itulah sepintas Tentang Budaya pesta***
Tentang penulis: Merupakan penulis Lepas Media Daring dan salah satu Anggota Pengagas portal,Peketanah. Com, penulis juga tercatat sebagai masiswa peduli Budaya Desa Gara,dan saat ini masi memproleh Ilmu di Universitas Terbuka, Jurusan Sumber Daya Manusia(SDM) di Bali
Keseharian nya, merajut melalui Tulisan dan membaca buku***
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)