Mengenal Pena Melalui Blog - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Friday 27 September 2019

Mengenal Pena Melalui Blog

Mengenal Pena Melalui Blog


Vian Dar

Mahasiswa 

                     
Foto istimewa 

Perkenalkan saya Vian tidak suka bercanda berlebihan dan suka membaca karya sastrawan-sastrawan dan juga penulis yang terlahir baru. Penulis -penulis baru itu membuat saya termotifasi untuk ikut menulis buku atau membuat buku. Tentu saja, aku adalah sejenis orang yang sering membaca buku -buku karya terbaru anak bangsa. Dan sampai-sampai  aku 

terhipnotis oleh beberapa karya anak bangsa atau generasi penerus sastra yang terlalu puitis. Aku, suka sekali menulis, aku juga penulis bebas atau lebih dikenal yang namanya Blog atau Bloger. Disinilah saya melepaskan semua pikiran yang terselubung .Ternyata menjadi penulis bebas itu kadang disakiti oleh kelakuan sesama manusia yang suka sekali mengambil hak yang bukan miliknya. Ada banyak artikel yang punyaku disalin orang yang tidak dikenal dengan atas nama mereka .Banyak juga Tulisan-tulisanku yang mungkin dibilang jelek oleh pembaca budiman sebagiannya. Karena  saya juga berpikir demikian tulisan saya itu memang jelek dan tidak bermakna tapi bukan itu yang menjadi prinsipku dalam dunia menulis. Karena hemat saya menulis adalah bagian dari jiwaku yang tak terpisahkan.

Sampai ada suatu cerita saya rela menghapus tulisan-tulisan punyaku sendiri karena saya merasa takut dibilang saya lagi yang Mengambil  tulisan orang itu. Tapi siapapun dia saya salut dan saya bangga karena pikirku ternyata masih ada orang yang mau meng share tulisanku yang jelek itu. Ya walaupun dengan cara yang tidak sopan. Tapi tetap saja saya berterimah kasih kepadanya. Itu Sih
Sebagai penulis lepas juga tentu saya  punya prinsip yang sama seperti kawan -kawan yang mungkin sudah mencetak sebuah buku karya sendiri. Cita -citaku dari dulu memang Itu.  ya.. Ingin sesekali membuat atau menerbitkan buku sendiri. Mungkin juga karena kebiasanku juga yang sering bergelut dengan buku. Ehem!( saya tiba -tiba batuk,Sori). sehingga Keinginan untuk menulis atau menciptakan buku sendiri itu sangat tinggi. Cieh!
Menulis bagiku adalah aktivitas yang menjadi rutinitasku setiap aku lagi bedmud. Mungkin kalau saya tidak pernah mengenal seorang yang pertama kali yang rela merubah haluan berpikir dan hidupku untuk berbuat sesuatu yang seperti sekarang. Mungkin Sampai hari ini saya pasti sedang kebingungan untuk mencari fesion saya yang tentunya untuk harus aku kembangkan. Eh, ternyata aku jatuh pada hobi yang tidak pernah aku pikirkan dari kecil.

Ternyata menjadi penulis itu dikenal banyak orang, ya walaupun di Facebook ada saja orang yang meminta pertemanan dengan saya setiap hari, hingga mubazir begitu. Aku juga selalu membuat jadwal ke perpustakaan untuk membaca buku. Saya sangat bangga menjadi anak NTT karena anak NTT itu pintar-pintar semua, banyak imajinasi dan Kreatifitas inisiatif untuk membuat Bloger dan sampai -sampai penulis muda yang menerbitkan buku sendiri. Ini tandanya indonesia sudah semakin maju karena dulu membuat buku itu harus memakai mesin ketik. Harus punya laptop atau alat Elektronik yang canggih lainnya untuk membuat buku. Tapi sekarang berbeda jauh sekali perubabannya, saya saja bisa membuat buku ini karena dukungan atau memakai HP.

Jadi Hp saya ada aplikasi yang namanya Word, saya pertamanya bingung harus mulai dari mana dan berpikir kalau saya mau tulis saya harus mempunyai laptop tapi ternyata tidak . Saya orangnya selalu mencari tahu. Saya coba konsultasi dengan teman-teman penulis yang sudah menerbitkan buku mereka. Saya selalu bertanya kepada mereka “ Buat bukunya di laptop ya Kak? Ya walaupun pertanyaan ini agak bingung sih menurut teman-teman. Karena kita tahulah ya bahwasanya ya memang kalau mau mennulis buku ya harus memakai laptop. Tapi saya tidak perna malu dengan teman-teman penulis itu untuk bertanya. Yang senangnya kalau saya tanya dengan penulis -penulis muda dari Ntt itu mereka selalu menjawab dan respon kita dengan baik. Tidak pernah sombong dan tidak pernah egois dalam memberitahukan sesuatu kepada orang lain.

Dengan cara -cara itulah buku ini bisa seutuh ini, karena atas bantuan mereka juga. Karena saya berprinsip jika saya tidak bertanya maka saya tidak akan pernah berkembang. Saya belajar banyak dari sastrawan Pramudia Ananta Tueor dan Gerson Poik. Mereka itu sastrawan terkemuka di bumi indonesia ini. Banyak anak muda yang menulis karya mereka dengan balutan kata -kata sastra seperti sastrawan berdua itu. Banyak sastrawan indonesia yang saya kenal, walaupun kenal lewat tulisan mereka dibukanya. Seperti Ws Rendra, Djoko Darmono dan masih banyak lainnya yang saya tidak menerangkan satu per satu.
Niat membuat buku inipun ada karena terinspirasi dari sastrawan -sastrawan itu. Kenapa ya? Saya itu orang pengen tahu, suka sekali melihat cara orang lain bisa sukses, bisa membuat sesuatu yang membuat nama mereka terkenal diindonesia maupun diluar. Ada beberapa karya sastrawan yang novelnya diterbitkn dan diterjemahkan oleh penerbit luar. Saya hanya merasa “Kenapa orang lain bisa? Masa saya tidak! Saya harus bisa. Itulah kenapa saya selalu mencoba meluangkan waktu untuk sedikit membaca buku. Ya buku apa saja.

Menulis itu semacam berbicara dengan orang lain tapi tidak bisa kita melihat wujudnya, harus bisa berimajinasi dengan dunia bayang dan sampai bisa menghasilkan cerita. Walapun pembaca yang budiman tidak yakin nanti saya menulisnya jelek amat. Tapi tidak sejelak yang kalian pikirkan itu. Cukup sudah bayangkan jeleknya tentang buku saya ini. Karena saya tidak pernah percaya diri. Terlalu berpikir dua kali, dan banyak kompromi. Buku ini ceritannya tidak akan diterbitkan ,lama saya mikirnya malam itu. Ah, saya malu ciptakan buku yang jelek. Tapi ya. Kalau kita tidak mencobanya kapan lagi begitu saja pikirku?

Kita dituntut untuk berkarya, saya suka menulis, hanya sia-sia dong kalau saya tidak pernah menggoreskan pena di buku dan di bukukan. Kalau hanya eksis di Blog, semua orang juga pada bisa tinggal kumpulkan sedikit ide saja. Tapi menulis buku ini harus benar-benar matang berpikir, belum lagi jika bukunya jelek, nanti orang tidak akan membelinya kembali. Tapi kekwatiranku tentang itu semakin kurang karena itu tadi prinsipku. Aku menulis karena keinginan dan karena kenikmatan untuk menceritakan suatu yang pernah saya alami didunia kehidupan. Supaya bisa disebut seperti aksarawan. Aksarawan yang tidak berkualitas, ingat toh. Saya menulis bukan untuk sensasi tapi lebih ke untuk kenikmatan hidup saya selama masih hidup gunakan waktu kosongnya dengan ini.
Walaupun saya tahu kalian menilai buku ini sangat jelek. Tidak ada gading yang tak retak begitu juga dengan coretan -coretan saya ini. Saya perlu kritik dan saran dari kawan-kawan pembaca yang sangat budiman**

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)