Kenikmatan Waktu Kecil adalah Kenikmatan Sejatih - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Friday 11 October 2019

Kenikmatan Waktu Kecil adalah Kenikmatan Sejatih

Kenikmatan Waktu Kecil adalah Kenikmatan Sejatih
           
Arfan Edon/ fto ist.
Mahasiswa 

Fto beberapa permainan
Masa kanak-kanak/ist

Pergulatan Waktu kecil adalah sandiwara yang perluh di kenang dan sebagai kompas dalam mensukses kan perjuangan Masa depan. 

Dan proses ini terjadi di suatu tempat yang begitu genting yaitu Jika kalian hidup di Kampung yang keberadaannya di Timur, 

kalian pasti kenal dengan permainan -permainan yang Tradisional, anak -anak kampung Jagal Raya memang paling jago dalam permainan tradisional itu mulai dari permainan Karet, Kelereng, Tenggara,mobil kayu, Gerobak kayu dan masih banyak lain permainan yang sangat seru bagi mereka, apalagi permainan yang dibuat-buat. 

Anak-anak jika pulang sekolah, semuanya tidak ada di Rumah, jika kamu mencari salah satu anak di kampung Jalan Raya, ibu dan bapaknya itu akan mengwajibkan

 “Carikan saja keberadaan di kali! Aneh, memang. Entah kenapa, berenang di kali besar adalah suatu bakat yang luar biasa dari anak-anak kampung ini. Bahkan kalau ada perlomban berenang sekalipun yang sama seperti anak-anak di kota besar saya sangat yakin dan sudah pasti Tuh Yang menang anak-anak dari kampung 

Uis! Kami semua jago bahkan lompat dari kejauhan untuk bergaya-gaya ala renang anak kampung sudah kami lakukan, apalagi  yang bukan terbilang Extrim sudah kami juga lakukan, bahkan bukan hanya berlaku untuk laki-laki saja  perempuan juga mengalami bakat yang sama.

 Bukan tanpa alasan memang kami diajarkan untuk keras. Dan bahkan permainan yang paling extrim juga Salah satunya yaitu Jatuh dari pohon. Kalian tahu, jatuhnya itu gimana dan risikonya bagaimana paling Rumah Sakit terdekat akan berlaku untuk kami. 

Cara mainnya sangat gampang satu atau dua orang atau bahkan lebih untuk naik terlebih dahulu di atas pohon  yang akan siap ditebang dan satu orang khusus ditugaskan untuk menebang pohon tersebut hingga rebah kebawah tanah. 

Jika semuanya sudah berada diatas pohon yang pertama kali yang dilakukan yaitu kasih aba-aba hitungan dari satu sampai tiga batas hitungan . Pohon yang sudah ditumpangi oleh Teman -teman itu akan dipotong berlahan pelan -pelan hingga serentak rebah kebawah tanah. 

Jika ada yang menangis, berarti itu salah satu korban yang parah, jika tidak ada reaksi dari teman -teman itu akan pindah ke pohon lain untuk eksekusi berikutnya. 

Permainan ini sangat serem bagi pemula .Tapi bagi kami yang terbilang profesional akan terus berketagihan. Begitu banyak permainan yang dimiliki anak-anak kampung Jagat Raya. Bahkan pekerjaan seorang anak disamakan dengan orang dewasa atau orang tua seperti bajak sawah,cari kayu bakar, kasih makan babi, kasih makan Sapi dan begitu banyak sekali. 

Tapi kenikmatan hidup bersama teman-teman sebaya itu yang sangat luar biasa adanya. Sekarang memang jamannya terlalu berubah permainan Tradisional-tradisional yang kita punya dirampas oleh perubahan teknologi yang begitu canggih.

Tapi saya masih bisa bersyukur hidup di jaman yang bisa merubah keinginan dengan cepat, instan sehingga tidak perlu lama dan sangat-sangat gampang. Salah satunya barang yang kalian pegang itu diselesaikan dengan salah satu alat teknologi yaitu Handpone.

 Sebenarnya permainan -permainan tradisional  masih ada dikampung ini.  Hanya saja tidak seseru masa kecil Rembang. 

Sore itu, anak-anak pada main di sebuah desa sebelah desa kami, mengajak teman-teman sebaya untuk ikut bertanding bola disana. Dibagilah menjadi dua kru dan bentuklah suatu geng bola dari kampung saya Jaga Raya geng bola ini akan direncanakan tim yang asli dan tidak boleh ganggu gugat lagi untuk merubah,siapapun itu kecuali Paman Rembang yang bernama Bernebes, tim kami yang terdiri dari enam orang. Masing -masing nama yaitu saya sendiri Rembang, Renda, Rendy, Aldo, Aven dan Mikhael. Misi kami adalah “Menangkan setiap pertandingan”

Permainan dimulai, Teriakan teman-teman dari luar membuat kami semakin bersemangat untuk bermain didalam lapangan. Ada yang menyebut nama-nama kami sebagai pemain dan ada juga yang terlalu bersemangat mendukung hingga mengkompor teman-teman lawan kami, mengangu penjaga gawang lawan dan masih banyak strategi yang dimainkan oleh tim kami Sore itu. Strategi yang licik. 

Yang lucunya, pertandingan semakin seru dan saling serang poin dari tim lawan terus bertambah sementara senja yang sedari tadi berwarnah jingga tiba-tiba berubah hitam pekat tanda menjelang malam akan segera datang. Permainan berakhir dan dimenangi oleh mereka tim musuh. Memang susah untuk mengalahkan tim mereka, beberapa kali kami sudah terbiasa kalah. Hanya saja hari ini ingin menguji dan mencoba lagi.

Karena malam  sudah tampak gelap, kami bergegas untuk  bubar pulang, dengan penyesalan dan saling mengalahkan satu sama lain. Rembang selalu saja menjadi penengah, ia selalu meredahkan suasana hati teman-temannya jika saling adu mulut “Sudahlah ,kita masih punya waktu lagi kok untuk bermain kembali dengan mereka . Rembang bersuara. Tapi Mikael tidak terimah dengan kenyatan kekalahan itu “justru itu Mbang! Kita selalu kalah, dimata mereka kita ini sudah tidak ada apa-apanya dan lagipula sudah beberapa kali kita bertanding,Namun apa hasilnya, Kita lagi-lagi yang kalah..Terang Mikael 

“Ini bukan kesalahan Rembang atau siapapun, kita ini tim, jadi menang kalah adalah hal biasa dan tidak ada yang salah dan benar, kita semua yang salah. Terang Aven dan berseru Renda dan Rido. 

Kekalahan hari itu, membawa kami kedalam suasana yang saling menyalahkan satu sama lain dan membuat Mikael marah ,lagian marah buat apa? Tidak ada waedahnya, ini hanya pertandingan biasa dan mungkin kedepan adalah ini akan menjadi pelajaran buat kita semua untuk berusaha dan Terus berusaha mencoba sekali lagi untuk memenangkan pertandingan , ini demi kampung kami!

“Bagaimana besok, mancing atau melawan mereka lagi?...Tanya Renda. 
“Iya. Gimana Mbang?  Aven juga bertanya
“Ya... Kalau saya, terserah yang mana saja, yang penting kita selalu kompak dan bersamaan. Terang Rembang
Lalu Rido ,Renda, Aven, dan Rendy berseru “Sepakat. 
“Gimana dengan Mikael?  Tanya Rembang. 

Kemarahan Mikael belum juga redah dia masih saja memancing emosi teman-teman yang lain dia memang sifatnya begitu tidak mau dikalahkan oleh siapun dan Ternyata Mikael memang masih dendam dengan teman-temannya karena tidak konsisten untuk memenangkan pertandingan itu 
“Terserah kalian! Saya tidak ikut besok e. Saya sudah malas dengan kalian. Marah Mikhael. 

Renda dan Rembang memang sudah menduganya bahwa Mikhael masih saja ada perasaan dendam terhadap mereka semua. Lantas untuk apa marah lagian pertandingan itu juga bukan pertandingan untuk merebut piala atau uang. Hanya karena gengsi takut  gensi.

“Ayolah, Mikael. Seru teman-temannya. 
“Bukannya yang penting adalah persahabatan kita tetap utuh. Yakin Rembang
Rembang ingin meyakinkannya tapi lagi-lagi ia Memang orangnya begitu susah untuk meyakini ada masalah dalam sebuah tim Masalah itu akan menyebar dan tidak akan terlupakan olehnya. 

Akan tetapi Ilmu Rembang untuk meredahkan emosian Mikael tidak pernah terkalahkan, Rembang selalu membujuknya dengan perasaan dan hati. Kalau Rembang yang membujuknya dengan cepat atau lambat akan sadar dan ingin bergabung lagi. “Toh, tim kita tidak bisa dikalahkan, coba kamu pikir deh sudah berapa kali kita menang melawan tim kampung Rombeng. Gegas Rembang dengan senyum. 
“Tapi kalian itu terlalu lalai dalam permainan, jika saja kita serius ,sudah pasti kita yang menang! Terang Mekael
“Tapi bukan berarti pertemanan kita bubar dong? 
“Iya.. Ter...serah kalian! Menjawab Mikael dengan pelan dan patah kata
Dan Rembang lagi -lagi meyakinkan Mikael dengan mencoba untuk pindah topik dan Mikael memang suka permen karet, akhirnya Rembang inisiatif untuk membeli dan mengasih semuanya ke Mikael. Awalnya dia memang tidak terimah, katanya “ Saya tidak suka, tapi ketika Rembang mencoba untuk seolah-olah memberikan semua permen itu kepasa Aven Tiba-tiba suara keluar “baik-baik,sini permennya. Rembang dengan segera memberikannya permen itu,akhirnya masalah selesai begitu saja.

“Belajar untuk menjadi penengah dalam geng kita sendiri sangat diperlukan karena jika nanti kebersamaan mungkin  akan berakhir untuk kesibukan Masing -masing orang yang paling diingatkan dari geng itu adalah kamu yang selalu menjadi penengah itu”***


Arfan  Edon. 

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)