Politik Desa dan Terpan Isu Suku dan Kekeluargaan. - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Wednesday 4 September 2019

Politik Desa dan Terpan Isu Suku dan Kekeluargaan.

Politik Desa dan Terpan Isu Suku dan Kekeluargaan.

     *** Feryanus Djharu***
           Penulis Lepas Media Online 
                 
                           
foto seksa pemilihan kepdes Desa Melo


Kontestasi Desa Melo Kecamatan Pocoranaka,Kabupaten Manggarai Timur Flores NTT. di gelar Oktober 2019 mendatang                      


Ada beberapa seksa nama para pencalon petarungan dari berbagai lingkup Gendang, yaitu dari Gendang melo, Gendang Jing, Gendang keka, masing-masing rumah gendang di siapakan maju untuk meramaikan perhelatan pemilihan kepala Desa tersebut. Lantas,terpan dan hempasan isu politik Desa, mempertahankan kan, suku dan kekeluargaan sepertinya mulai di praktikan, 


Apakah politik pemilihan kepdes ini,sepertinya,halnya kepentingan untuk menduduki kekuasaan bukan ajang Demokrasi yang di atur dalam Undang-undang yang berlaku di indonesia di mana tujuaan hadirnya Pemilihan secara demokrasi adalah untuk menentukan pemimpin yang yang memiliki kualitas, kuantitas dan kapasitas dan bisa memberikan transformasi ilmu politik kepada Msaryakat.


Dan penulis meminta para elit Desa, jangan meracuni masaryakat Desa dengan doktrin petahana sistem kekeluargaan dan sistem suku untuk meloloskan diri ke pempinan Desa, harpanya beri cerahan kepada masaryakat bawa ajang kontestasi pemilihan kepdes di gelar setiap 6 tahun sekali. 


Untuk itu, tidak terlibat politik sistem kekeluargaan dan suku,merupakan salah satu dukung dalam perjalanan mulus kinerja kepdes, tampa campur baur sistem Nepotisme,mementingkan keluarga sendiri untuk menjabat sebagai perangkat Desa, mulai dari, tingkat terendah, RT/RW Kadus, Kaur pembangun, DPD,dan staf-staf lain


Dan penulis berharap,bagi para pencalon kepdes, bisa memperlihatkan visi dan misi kinerja jika terpilih kepada masryakat dan menjadi kepdes, untuk tidak jadi penonton pelaksanaan alokasi dana yang di salurkan Presiden, Gubernur dan Bupati, melainkan bisa mengarap program baru, yang handal dan bermanfaat dan di uji bersama staf-staf desa, kelayakan program tersebut. 


Sudah 3 orang kepala desa melo yang jadi mantan, selama jabatan sepertinya belum pernah terlihat program kerja, dan penulis berharap kepdes pemenang pertarungan bulan oktober 2019,merekrut staf-staf desa, atau perangkat desa, harus di uji kelayakan untuk mencari kemapun untuk tidak terkesan menjadi penonton saat mengemban jabatan di Desa ***


Penulis :  Feryanus Djharu
Merupakan Penulis Lepas Media Online. 

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)