Masalah Air Minum Di Desa Melo Menjadi Masalah Krusial Masryakat. - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Tuesday 3 September 2019

Masalah Air Minum Di Desa Melo Menjadi Masalah Krusial Masryakat.



Masalah Air Minum Di Desa Melo Menjadi Masalah Krusial Masryakat. 



      ** Oleh: Ferryanus Djahru***

                              
Foto,Warga saat mengantri Menimba Air minum, dan nampak dalam foto, dinding anyaman bambu yang sudah usang,salah satu fasilitas kamar mandi darurat bak penampungan di keka-jing Desa Melo/matim Fto/ Fb, AR. 
                              

Empat Orang sudah Yang meJadi pimpinan Desa Melo (Pimdes) yang mengatur regulasi Pemimpinan Desa Melo kecamatan Poco Ranaka Kabupaten Manggarai Timur, Flores Nusa Tenggara Timur (NTT)

Namun masalah Air minum bersih di keka-jing-peketanah sampai saat ini pemeratihan Desa Melo (Pemdes) di nilai belum serius MenCari solusi Untuk pemenuham kesenjangan Hidup masaryakat. lantas saja, 


Dimana beberapa kali proyek Air minum di kampung tersebut, baik yang bersumber dari Dana APBN maupun PNPM,Masaryakat terkesan tertutup setiap kali alokasi proyek, dimana perencanaya mulai dari anggaran dan pemetahan lokasi sperti tidak masuk di Musrembangdes,dan benar sajah sampai saat ini, beberapa bak penampungan air dan keran yang berdiri tengah kampung Keka, di sudut rumah warga sampai beberapa keran air di Jing, guna dan 

maanfatnya tidak begitu semaksimal
Nampak dalam foto yang di apload oleh salah satu, Akun facebook Masryakat yang isunya mencalon kepala Desa dalam pertaruhan bulan Oktober 2019 mendatang mengeluh masalah air tersebut dimana terlihat beberap warga yang sedang menimba air mengunakan jerigen dan terlihat dinding bak,mandi yang terbuat dari anyaman bambu sebagai fasilitas kamar mandi dimana tempat penempatan bak tersebut juga di samping bahu jalan Raya Kampung Melo dan Desa Golo Ndari.



                             
Fto, warga yang lagi menenteng jerigen menimba air
Foto facebook/AR.
   
                           
Dan cermin dari fasilitas air minum mulai dari anyaman bambu yang sudah usang dan tidak tertatah, merupakan cermin dari kinerja Pemdes yang di nilai betul-betul menutup mata dalam pembangunan Desa Melo, padahal masalah Air adalah masalah kursial dan vital, yang betul-betul darurat menanggapnya,namun hal ini pun seprti tidak terlalu di konsentrasi oleh aparat Desa sebagai pemangku desa tersebut


Beberapa warga yang memosting terikaan lantaran kekurangan air di Keka-jing desa melo, betul riuh mendengarnya, dimana, gencar pembangunan Rehap jalan baru, lapisan penetrasi (lapen) dan pemasokan listrik yang di gencarkan oleh pemerintah pusat listrik masuk desa, dimana pembuktian janji kampanye presiden RI Jokowi


Lantas juga penulis sempat menanyakan kinerja kepalades 6 tahun sebelum yang dimana berakhirnya di Bulan Oktober 2019 mendatang, Mualai dari apakah program badan Usaha Miliki Desa (Bumdes),ivestasi Desa, RPJMD selama jabatan Kepdes terpilih  yang berakhir jabatanya di bulan oktober mendatang berjalan apa Mangkrak, namun
Penulis juga menanyakan, sasaran pemberian bantuan Rumah murah apakah tepat sasaran apa tidak dan rekrutment pendaftarannya Masaryakt yang hak mendapatkan bantuan Rumah murah tersebut apakah di kenakan biaya atminitrasi apa tidak,


Mewakili masaryakat desa melo penulis meminta, bawa pemilihan kepala Desa melo yang di perhelatan kan bulan Oktober mendatang,penulis mengajak masaryakat jadilah pemilihan yang Irasional, tampan di pengarui isu, suku, keluarga, betul-betul memilih kepala Desa yang memiliki kapasitas dimana memiliki intergeritas,punya ideh moderen yang bersifat inovatif yang bisa mesaingi perubahan globalisasi  melalui media massa,mulai dari menanam modal yang bermoderen, usaha dagang kecil kios-kiosan yang bermoder.


Dan untuk kesejateran di produksi pertanian penulis minta, kejelasan kinerja pegawai penyuluh Lapangan  (PPL) yang berkerja untuk melatih Bimbingan Teknis (bintek) untuk petani desa melo mululai dari prospek pengelolaan lahan Holtikultura dengan sistem pembudidaya bibit tanaman dengan sistem monokultur dan polikultur dimana semakin sempitnya lahan mentah sekarang dan juga, cara budidaya padi sawa yang baik, dan budidaya sayur organik dan nonorganik
Penulis juga, meminta, demi kesejahteran masaryakat melalui lahan sawa, meminta, mengusul kepada Bupati, mengenai areal sawa masaryakat yang bisa di anggaran irigasi, dan program ini juga sangat membantu untuk kemajuan sumber daya Ekonomi masaryakat melalui kejayaan penyediaan bahan pangan


Dan majunya, pembangunan pariwisata Labuan Bajo yang lagi kencang di kanca dunia berharap Desa melo salah satu, penyuplai bahan pagan mentah ke Labuan Bajo,tugas Pemdes meminta kerjasama dengan pemda manggarai Timur dan jangan tangung-tangung untuk genjot dana Desa untuk mencetus sesuatu yang bisa saing ekonomi di labuan Bajo***


  Penulis: Feryanus Djharu.
  Penulis lepas Media Online.
            

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)