Kehormatanku Di Cabut Oleh Om Seniman Umur 50 Tahun. - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Friday 16 August 2019

Kehormatanku Di Cabut Oleh Om Seniman Umur 50 Tahun.


Kehormatanku Di Cabut Oleh Om Seniman Umur 50 Tahun. 

      ***OLEH: Feryanus Djharu**
              Peminat: sastra

    Toko Dalam Cerita, Matias Dan Cherlyna.
                              
Foto Seksa,  Ilustrasi pesetruan
Jalinan kasih Matias dan Cherlyna. fto Nett.  




CERITA NYATA, INI PERGULATAN HIDUP GADIS MANGGARAI TIMUR. 

Aku Gadis kelahiran Manggarai Timur, kampung ku tepatnya di Poco Ranaka, dan kampung ku, di bibir Jalan Raya Benteng Jawa-Borong-Ruteng. 

Aku di besarkan di Kampung ku,Ndilek/ mawe Desa ngalak leleng Pocoranaka,dari usia kecil ku, Hingga masa remaja, dan, hentak kaki ku mengembara ke kota Manado provinsi Sulawesi Utara
Hingga beberpa Tahun di Manado.

Aku gadis lugu,berkulit putih manis, rambut lurus,badan seksi dan semok, montok karena keparasan ku Hingga orang-orang sekampung ku sebutku,Gadis Manado,yang lebih kenal dengan sebut Beta, oleh orang banyak yang peminat lagu Ambon,aku menghabiskan hidup di kota Manado, hingga pada akhirnya aku berkenalan dengan Matias cirikhas Matias bertubuh kurus tinggi,kepala botak dan berusara emas,dan berkumis lebat

Matias, Matias, adalah seorang musikus dari Manggarai, Ruteng Flores Nusa Tenggara Timur (NTT)
Siapa yang tidak mengenal dengan musikus.Matias yang dimana dirinya selalu menghadikan Manggarai raya dengan lantunan suara emasnya.

Matis berusia 50 tahun kalau tidak salah, dan sangat tenar di Manggarai, kabupaten tetangga ku yaitu Manggarai Timur,dan sering orang sebut dengan seniman Manggarai dengan gelangan lagu yang di lahirkanya dengan suara khas Manggarai raya.

Rupanya modal tenar menghias layar kaca album klip yang di akhiri tahun 2008 ini gadis siapa yang tidak suka dengan Matias bahakan artis yang pernah ekting di film kerap menjadi mangsa Matias
Apa lagi dengan aku yang gadis lugu Manggarai, pasti menyebut nama Matias saja aku tergila-gila

Kenalkan aku, nama ku Cherlyna, aku gadis paru baya, kelahiran di Tahun 1995,umur ku sekarang mengenap usia 24 tahun.

Kehidupan remaja ku habis di Manado,provinsi Sulawesi Utara hingga suatu waktu kelam aku berkenalan dengan Matias, lewat ponsel milikku,waktu itu aku tidak ingat betul, entah Matias yang menghubungi aku duluan atau kah,. aku yang menghubungi Matias, aku sudah lupa,soalnya aku, malu ini ceritra masa silam aku.

Becgrund ku, aku memiliki suara emas khas Mando dan Tanah kelahiran Manggarai,kalau aku menyanyi menghipnotiskan jagat maya.

Aku tidak tau tiba-tiba aku dan Matias membicarakan, tentang musikus ini sebutan dan duni hiburan,komplotan lagu atau lebih di kenal grup band atau berhubungan dengan gitaris dan piano tapi kami bergerak di kanca lokal Nunca lale, bukan kanca Nasional seperti grup band, Iwan Fals, dan band St 12

Berlarut candaan ku, dengan Matias,hingga aku di ajak oleh Matias untuk bergabung di band nya, dan di Manggarai Nunca lale Grup band Matias paling gencar di gelang Lagu di alek Manggarai

Segampang dengan kata, ayo ikut, souting vidio clip Manggarai dan jadi musikus kami oleh Matias, seperti nyawaku, melayang-layang mengagung kan Matias

Tiba di Tahun 2016,aku pulang ke Manggarai,tepat di kampungku Ndilek, Manggarai Timur, beberapa Bulan aku di Kampung halamanku

Aku saling kontak dengan Matias, untuk, membicarakan lebih lanjut mengenai ajakanya waktu aku di tanah Manado, rupanya dikusi alod ku dengan Matias, dirinya menyabet pembicaranku, seperti menelan sari madu di kerongkongan nya.

Hinggah suatu hari di kabupaten Manggarai waktu itu, bertepatan dengan perhelatan pilih kepala Daerah Manggarai (Pilkada)

Waktu itu, Matias dapat proyek dari salah satu paket, partai untuk maju balon waktu itu, nama pasangan calon itu, DENO-MADUR, aku anak usia paruh baya tidak tau apa-apa, entak dalam proyek,membawa lagu dalam kampanye perdana itu, menghasilkan uang apa tidak, aku sekedar mengikut saja dengan Grup band Matias.

Malam itu, aku di ajak oleh Matias, untuk nginap di salah satu Hotel bintang tiga, di kota dingin itu, aku tidak bisa sebut namanya privasi.

Aku di minta ginap di Hotel itu oleh Matias karena akunya ke esokan hari, ada program audiens dengan Masaryakat dari penjuru plosok Manggarai,pikiranku malam itu, tidak menaru kepada uang, yang aku pikir, aku bisa tenar di kanca jagat Manggarai raya dengan tampil bersama dengan relawan grup Matias yang sunggu tersohor di Tanah dingin itu.

Aku duduk tersipu malu dan sambil terbaring diatas, empukan bad Hotel yang sungguh mewa itu di tanah dingin manggarai, dan sekejap aku melupakan semua keluarga ku, Ibu, Ayah, dan adik-adik, aku seperti di mabuk oleh ajakan Matias, menginap di Hotel mewa itu, aku seperti melayang di udara terbang bersama bidadari surga.

Aku melihat, kedipan lampion, di balcony Hotel, yang begitu,megilaukan mata ku yang lagi berbinar-binar dengan kebagian besar, aku toreh ke samping kiri, lampu meja ku, menyala, dan di meja itu tersedia pena dan buku notes, dan di depan ku, ada layar tv, aku raba ke kanan,ketemu remote tv, aku pencet tv itu, menemani hati ku yang lagi menyinar dan telinga ku, di bisik oleh gemericik tetesan air shower kamar mandi yang mengenai tutupan stenless drainase, dan rupanya haruman room hotel itu memanjakan hidungku, dan kontras warna dinding Hotel itu, sunggu halus melembut hati ku,

Pandangan mengarah ke gorden kamar mewah dan bingkai kaca jendela menghilaukan tatapan mata ku dan empukan bantal alas kepala ku, melembut kan bahuku, ada tiga pilow ada, yang berukuran segi empat ada yang guling, aku ambil yang guling, menaru di dadaku sambil aku memeluk dengan erat renggu tangan ku, dan paha ku mengena ujung bantal guling itu,seperti mengelih kan.

Dan muncul perasaanku dan sambil menghayal, andaikan bantal guling ini, adalah cowok idaman ku, aku mau jadi teman tidur ku malam ini, sekali pemuas, kebutuhan shawatku.

Di saat aku menghayal, aku terkaget dengan letupan pintu yang di dorong Matias, sambil aku bercolet, ada apa kaka, rupanya Matias, rujukan pandang matanya menyoroti ke tubuh moleku yang lagi terbaring di atas ranjang, aku terkaget dengan ciuman halus Matias, kumis lebat mengenai, jidatku, bulu kuduk ku sekejap merinding rupanya aku tidak berbuat apa-apa

Tangan Matias, melayang ke gelangan payudarahku, dan menyabet Bha ku, satu tanganya, merambat ke, paha ku, dan terlahan memasuk ke kelamin ku.

Dalam ruangan sunyi itu yang penuh dengan lampion warnah-warnih mata ku, terkedip dan sekejap celanaku, sudah cabut dari badan moleku malam itu, Matias sekejap mencabut perawan ku yang lagi darah panas, aku merasah geli yang tak tertahan mengenai kelamin ku

Dan malam itu juga, aku sekedar berpikir,nyawaku sudah di cabut oleh Matias, penyanyi musikus umur 50 Tahun, yang saat itu status sudah menikah dan anaknya sudah ber usia mudah sama dengan umurku

Malam itu juga, aku terbungkam, antara selingkuh dan kilaf aku tidak tau, kenapa nasip ku tiba-tiba jatuh di renguhan Matias yang orang Tua, yang sudah usia ntengir, rupanya kesenangan Matias menikmat tubuh perawan ku, seprtinya tidak mau berhenti, ke esokan harinya, kami sontak ke lapangan Motang Rua, kami jadi musikus menyumbang lagu, menghibur Masryakat yang menikmati kampanye akbar, salah satu paket partai politik, saat itu pikiran ku, silang sengkarut

Aku sungguh menyesal atas kejadian yang menimpaku, yang di lakukan oleh Matias, kow bisa ini terjadi, dan sempat aku meletup, mungkin ini jalan hidup saya, harus memberikan kepada laki-laki sanggar yang berkepala botak, dan usia 50 tahun.

Dan aduiens Kami di podium kampenya perdana itu, telah selsai dan pangung kami mulai bubar, antara, pembicaraan hubungan Band kami dan saya sebagai grup anggota baru di situ, seprti tidak di urus lagi oleh Matias, dan pandangan ku ke Matias, rupanya Matias tidak lagi mempedulikan saya, sore terpaksa saya pulang ke kampung dan selanjutnya saya dan Matias selalu punya kesempatan untuk bertemu di luar kegiatan bandnya Matias Hingga sampai 8 Bulan, saya dengan Matias,berturut-turut melakukan hubungan badan, layanyak suami istri.

Dan pikiran ku hilang di kalang kabut, aneh dalam otak ku tidak begitu memikirkan lagi,apa kah hubungan kami bisa di pertanggungjawab oleh, Matias di mana Matias, sudah memiliki istri dan anak dan umurnya sudah tidak mudah lagi buat saya, dan isu-isu yang terserak . Matias banyak bininya di mana-mana membuat aku mati raga, dan tidak menuai harapan apa-apa untuk janin yang usia 8 bulan sudah melekat di hati saya.8 bulan usia kandungan ku, harapan ku dan semua orang Tua ku kaget dan, terbungkam, di kira saya di hamili sama anak remaja usiaku dan orang Tua ku, bisa mencari laki-laki tersebut untuk minta pertanggungjawab atas janin yang ada di rahimku.

Betapa kaget mereka, ketika aku, menyebut dangan perlahan dan secara hati-hati dengan dentum bibirku dengan mengenai gigi taring ku, aku berusaha menarik nafas perlahan dan berbicara dengan terbata-bata lalu aku, bersungkur di depan orang Tua ku sambil mengaku salah bawa aku di Hamil oleh Matias, omongan saya, sepertinya tidak di percaya oleh kedua orang Tua ku, Hinggah keluarga besar.

Begitu aku menceritakan dengan jelas kronologis kasus kami dengan Matias,hingga aku hamil, baru oramg Tua dan keluarga besar percaya, dan hal ini pun kedua orang Tua ku kelihatan lesuh, sedih bercampur ngamuk, pikiran mereka merongrong bagimana bisa, anak gadis belia mereka dengan paras cantik molek, kow bisa jatuh di tangan Matias betul-betul sangat memalukan Orang Tua dan keluarga dan hingga orok yang ada di rahim, Cherlyna melahirkan dan sudah berumur 3 tahun.

Sejak itu kedua orang Tua, meminta Cherlyna untuk memutuskan hubungan dengan Matias dimana, menurut orang Tua ceherlyna tidak layak, dan anak di lahirkan itu, untuk di peliharaan oleh orang Cherlyna dan untuk Cherlyna bebas untuk memilih mau cari kerja kemana saja, boleh yang penting ingat, kirim uang untuk menafkahkan anak tersebut.

Menutup cerita,untuk saat ini Cherlyna sudah bekerja di kota sulawesi atau di tenar Makassar
Dan hubungan dengan Matias sudah berakhir di gelangan percintaan yang tidak di restu***


KETERANGAN: MATIAS=Adalah nama samaran, bukan nama asli

CHERLYNA: Adalah nama samaran,buka nama asli.

Cerita ini Bersumber dari kisah Nyata.

Mohon maaf jika ada kesamaan Nama seperti nama toko dalam cerita yang di maksud, Matias dan Cherlyna 

Lakon tempat cerita di Roman ini, betul dan kisah ini kutip dari kisah nyata,penulis kemas secara mentah dari Narasumber dan penulis merasah senang menyelesaikan Tulisan novel ini dengan kata-kata ringan khas penulis. 
Rujukan Novel ini,menjadi media referensi untuk kaum remaja khususnya para gadis, jaga dirimu baik-baik,karena jodoh adalah rahasia Tuhan yang masi di rahasiakan,dan belum waktunya untuk mberi ke kamu, dan jangan mudah terjatu dengan pengaru moderenisasi hinggah nasipmu terdapar di renguh tangan seorang yang menurutmu menjadi motivator kamu apa lagi jika sang motivasi akalnya sudah mati rasah, dan di kuasai nafsu shawat. Penulis sengaja mengoreskan tulisan kisa nyata ini untuk tidak terjadi dengan Cherlyna yang lain-lain. 



Penulis: Ferryanus Djharu
Peminat : Sastra.

Kebagiaan Dalam Kehidupanya Hanya Dengan Menulis, Melalui Karangan Novel.,Roman-roman-Nya Mengungkapkan ketidak Berpihakan atas segala Hidup yang sedang di lakoninya.


No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)