Tarian Ombak Dan Angin Sabana - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Saturday 4 May 2019

Tarian Ombak Dan Angin Sabana

Tarian Ombak dan Angin Sabana
             
                      Oleh: Fery.A.D
                             Novel
             
Foto:potretan senja.

               

Malah petaka dan malam heningan rindu,Para saudagar dan  hembusan angin sabana.'Muncul malam-mala dari tengah muara pada malam,
Malam hening saat engkau muncul di bayangan senja itu bersama cahaya yang memancarkan sinarnya,' muncul dari ufuk barat,mengenai jidat ku,
Waktu itu saat sedang merangkul tangan mungil yang tersentu kulit halus bagaikan belut yang lagi oleng-oleh menampak di pinggir muarah air tawar,aku tidak tau tiba-tiba muncul saja bayang kalian di relung saya,
Saya diam sejenak seperti terkaget .saya pikir pernak-pernik yang lewat itu,orang yang datang dari rumah tiater sambil memeran wayang kulit,nampaknya yang  muncul itu,seperti satu panca dan satu bidadari ,aku juga bingung antara senyum dan senang,seperti datang begitu saja dari sentro dunia lagi begitu bombastis.
Dan seketika itu saya berani mendekata,tapi agak,takut,takunya cahaya senjah itu menyorot keras di jidat ku seperti cahaya senter,dan aku memaksa melihat mereka,dengan berbagai cara.
Saya lihat pertama dimana seperti arus balik. putar balik,tapi mengunakan celana jeans warna abu,dan berukuran seperempat,yang bingung lagi kulitnya itu,sangat mempesonakan,dan sedikit memanjakan mata dan pandangan saya,karna kelihatanya manis.begitu".badanya agak molek,bertubu ramping,pakai baju kaos yukens warna coklat,dan si kecil mengena kan celana pendek dan baju kaos,
Kelihatanya di sebua pantai di mana dalam kelihatan mata saya,warna pasir warna kuning ke emasan dan di campur dengan deburan ombak yang memberikan sebua aurat di wajanya.
Saya tergeleng-geleng kepala ah..melihat rambutnya tergurai karena kelembapan basu air pantai,sangat memanjahkan,kelihatan molek,lunak.
Mau sekali,mau di kecup karena kelihatanya bagai lembah palma yang usang sekali dan mati jamanya bertahun-tahun.Terpikir di benak hati,seperti apa yang terjadi jika tangan ini bermain dan melekap mengelus merangkul dua-duanya
Rasa nya begitu seperti kebahagian penambahan usia baru,bayangkan moleknya,ketika ia berdiri tegak membelakangi saya,tiba-tiba laut lepas itu menghantamnya dengan benturan keras mengenakan bua dadanya yang montok,dan saya lihat angin itu di benak saya itu angin seperti tarian ombak,dan sabana,di rasihkan deburnya,ke eleokanya ke tenanganya berwarna biru di campur dengan serat-serat serabut sabana,lembut dan sedikit terseret
Apa lagi jika ia bertumbu berdapingan dengan rumput ilalang yang di mana menit detik selalu mengoyang dan menghembusan retetan debur dan dengan berbagai syarat.
saryat nya kita meliku-liku di elokan sabana warna kuning itu sampai ke ujung puncak,dan kita melihata ke berbagai penjuru.aduh kelihatan indah sekali,Kedip-kedip lampu tiap rumah jika di pandang dari kejauan,seperti gemerlap bintang malam,benak kita terpikir indah.
Kemudian tiba-tiba tumbu rasah galau,dan memikir kan jaman,dan kita coba berteriak sepuas-puas kita,apa jawabanya memang memberikan kebahagian,namun ritiannya begitu sakit.
Bila mana gema, teriakan kita,sebua bukit berusaha memantulkan kembali suara teriakan kita tadi,Lalu pikiran kita berusaha netalisir dan merenggu tangan lalu duduk sambil isap jempol dan mengaruk-garuk kepala sampai rambut kelihatan acak-acak sambil duduk bersila dan menunduk, air mata menetes begitu saja,Perlahan-lahan,air mata menetes demi tetes mengenai ujung susut luka,menembus pori-pori,sobek lecetan,rasa nya peri. itu seperti sakit yang tidak bisa tertundah dan menghantar ke Ruma sakit untuk merawat.
Tapi aneh! mala di ruma sakit merikik terkeke,kelihatan bukan sakit medis ini"kelebihan terjang tiupan tarian ombak dan sabana,susa di obat di rumah sakit harus mencari waktu,dan waktunya pagi-pagi buta,pas tengah malam gerimis salju mejatu kan tirisan sedikit-dikit mengenai tangkai dan kelopak bunga,kelihatan bintik dan bulir embun menyejuk,itu baru bisa mengobati luka lecet itu.ini cerita Tarian ombak dan angin sabana.**



Taksu sanur 04 Mei 2019


Pengarang: Ferry.A.D.


No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)