***Opini Oleh : Vian Dar***
Masiwa sumberdaya Manusia
(SDM)
p
Vian dar (Foto ist) Penulis Lepas & Ketua Umum HIMASTI-Bali. |
Peketanah.com Belakangan ini muncul perdebatan hangat mengenai rencana penerapan wacana Pariwisata Halal di Labuan Bajo. Wacana ini mensentro setelah kementerian pariwisata mengelar sosialisasi di Labuan Bajo.30 April 2019.
Walaupun banyak pihak yang mengatakan peryataan itu masih sebatas wacana tapi di mata publik atau masyarakat memicu perdebatan yang serius.di harapkan pemerintah teliti dalam mengkaji suatu wacana, dan tidak terpolarisasi satu gumpalan cara berpikir yang absurd dan menimbulkan perdebatan yang signifikan,di meja diskusi masyarakat.
Ada beberapa pihak yang mengklaim mengenai wacana itu dan menanyakan motif,alasan dan juga sasaran serta implikasi kejelasan bagi masyarakat,
Salah satu Toko Agama,Silvianus M.Mongko. Seperti yang dikutip dari voxNtt.Com, 03/05/2018. Silvianus Menyampaikan,' Mari kita tenggok Aceh, yang paling ideal untuk terapkan konsep Pariwisata Halal. Pertanyaannya, apakah pariwisata Aceh bisa mengala kan industri pariwisata Bali? Tidak! Begitu juga sebagian besar daerah di Jawa, ideal terapkan konsep pariwisata Halal. Mereka berhasil mengalahkan industri pariwisata yang bermodalkan budaya dan adat Bali? Tidak juga.
Sampai hari ini, Bali tetap menjadi daerah tujuan wisata di Indonesia. Bukan karena konsep pariwisata halal. Bukan juga karena alamnya. Tapi karena mereka punya adat dan Budaya yang kuat. Mereka mengedepankan konsep pariwisata Budaya.Jangan terjebak dengan Wacana Badan otoritar pariwisata (BOP), pada setiap destinasi merupakan lembaga yang memiliki peran untuk memantau dan menjadi perantara antar pemerintah pusat dan destinasi wisata. Artinya, setiap wacana yang di bangun merupakan bukan hal bersifat yang final diterapkan,masih ada tahapan.
Hanya kebodohan terdidik saja jika mereka koar-koar untuk menyukseskan Wisata halal tersebut. Kalau kontradiktif degan kondisi real dastinasi dengan produk yang di tawarkan.
Bali adalah kota parawisata yang paling banyak di kunjungi oleh warganegara Asing maupun dalam Negeri,dan peran juga ada wacana untuk Wisata halal, lalu apa reaksi masyarakat Bali. tidak ada sama sekali,, karena lihat situasi dan kondosi real yg terjadi.
Bahakan keberlangsungan pariwisata Halal di Bali,menyambut tepuk tangan meria kalangan warga bali dan perantau di bali,di mana kelangsungan pariwisata Halal di Bali menerbak senyum para tamu yang menginap di Hotel. di mana fasilitas Hotel sebagai paramuwisata atau tujaan akhir wisata sunggu menajubkan.
Contoh kecil,ketika perayaan Hari Raya besar dari Agama dan Budaya.walaupun di sisi Agama dan Budaya Bali, menganut keyakinan Agama dan Budaya tersendiri',namun exsis mereka menjamu Hari raya Agama,dan Budaya di luar peganut mereka.mereka berusaha menyamakan. Bahakan bisa memberikan warna baru bagi budaya. Agama,atau Budaya tertentu. walaupun mereka berbagi cara harus bisa dengan berbagai ilmu, dan masukan baik dari dalam diri,melalui hayat mereka dan racik pemikiran' dari orang lain, melalui budaya dan agama lain yang menyentu langsung pengetauan itu.
Yang terjadi apa!Tamu-tamu yang datang juga sangat antusias,dan kagum,bagi mereka pemandangan baru, yang baru ketemu di Bali., Dimana menurut benak mereka Bali itu,sangat kental dengan kepercayan,adat dan Budaya mereka.kenyataan itu,mereka malah lebih eksis dengan warna baru.
Bahakan mereka" baik perusahan paramuwisata dan usaha bidang lain,mempraktik yang sama dan berusah mempelajari yang belum tau,Dari pimpinan,atau di sebut Manajer perusahan., sampai karyawan-karyawan paling bawa memberi sebuah trening khus mengetaui kreatif mengenal budaya, dari berbagai budaya yang tersebar di seluruh Dunia.dan hasilnya juga tamu yang datang mengunjung pulau Dewata Bali,bagikan bak Jamur musim Hujan.
kelansungan paramuwisata Bali,dari tahun ke tahun semakin membuming Bali. Jakarta sebagai Ibu kota Indonesia warga Negara Asing,malah tidak kenal,lebih mengenal Bali.dan ada beberapa tamu asing yang kunjung ke Bali,kita warga Indonesia malah ketawa,dengan letupan pertayaan mereka,Jakarta itu Negara apa! Yang mereka tau tentu Bali Bukan Jakarta.**
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)