Putar Balik - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Wednesday 8 May 2019

Putar Balik


         Putar Balik

          Oleh:Fery.A.D
         Genere: Cerpen

Villa di ubud-Bali (foto istimewa) 

              
International Art Market Ubud-Bali (foto istimewa) 

Jalan panjang mengarung tikungan Halus

Tajam menepis ranjang, setiap lekukanya memakanai kekeramatan nya, dan selalu saja setiap persimpangan ketemu patung penunggu dan dan ribunan pohon kayu di beri ikatan sarug warna putih bercorak kota-kotak hitam, sejenak diam, dan berhenti di pinggir jalan sambil mengangir keringat kental yang membasahi se kujur tubuh, dan menoreh ke sebelah kanan dan kiri, yang muncul,lahan gambut,dan aroma bunga jepun dan putik kembang menancap dan sedikit toleh ke arah muka teman, dan menatap,tak selang lama Nyoman,yang tadinya duduk melongok,mengunus tangan memetik sepucuk bunga jepun warna kuning, menarunya di sisip telinga, dalam benak ku ada apa dengan  bunga itu di sisipkan di samping daun telinga, diam ku tersiupu'melotot,dan mulut membungkam sebenar .Tak lam kemudian melirik samping kiri-kiri kanan, deretan jalan di hiasi, berbagai pernak-pernik seperti benda peninggalan jaman kuno, mulai dari ukurian Guci, kendi, tempayaan, patung, dinding tebal tembok, patung beraut wajah manusia, patung mengluar air mata, papan kayu keras dengan berbagai tulisan seperti tulisan nisan,

penasaran, apa tujuanya, menyisip sepucuk bunga jepun di di daun telinga Nyoman,.ah, saya tidak menaru perhatian biar kan saja.untuk apa saya penting tau walaupun penasaran, saya usahakan tanamkan keingin tauan itu se dalam-dalam di samping liku-liku jalan yang melapak ke Desa kunjungan akhir dari berbagai manca Negara,yang jau-jau datang hanya ingin menginap di pondok-pondok tepi hutan itu, mata hari mencengat,panasnya matahari menyetuh lapen jalan mengepul uap siang bolong seperti orang sedang membakar bahu jalan, deru kendaraan, ber kelakson panjang, malas mengantri di jalan sempit yang di apiti berbagai jurang serem, dan kelihatan ribunan pohon kelihatan lunak seperti kelihatan di siram hujan bulan mei.

gantungan gambaran bangkai burung dari sabut kelapa hingah gantungan hiasan kunci terbuat dari ukiran tempurung kelapa kering, dalan benak ku wah ini indah, ini 

antara aneh dan unik itu, tersugulih, dan anehnya lagi satu orang bernama mikel, menyebut, riasan pembaruan benda kuno itu dengan sebutan keren yaitu "international art Market.  Waa..!,emang, kelihatan bendah keramat dan sunggu asing,mata meletup kelihatan banyak orang' warna kulitnya,kuning langsat, rambut, seperti warna kuning,memadati setiap emperan stnd penjualan bendah keramat jaman kuno itu, dan lihat satu-per satu orang, masing-masing merabah kantung celana jeans ukuran emapat seper empat mengeluarkan mata uanga dolar$.memebeli pernak-pernik atau di sebut art  tadi, dan harga tarif per kendi itu, ngak main-main, berpatuk jutaan, dan "Bandoro, penjual sebut bahagia menjual barang-barang keramat ini bisa meraup ratusan jutaan rupiah, sejenak benak ku, wadu! Ini kan bendah kuno dulu jaman pitcekantropus, bendah perah sejarah,kow bisa memikat hati orang luar,heee.. .Tak sampai di pinggir jalan mengarung tadi, sempat masuk di sebuah villa, dan sungguh  mencengang,harga villa tersebut per malam berkisar 400$ dolar, serata 4 jutaan per malam di luar lunch dan diner, super diner, dan fasilitas lainya,pool, Gm, bar dll, tidak sempat sebut perpisis hiii..unik, lagi, harga akomondasi tersebut itu untuk sekali nginap belum konsum makanan,minuman, seneck lain, bukan itu saja harganya, dan nampak interior hotel mulai dari vas bunga, kotak neon lampu terbuat dari anyaman bambu, dan kursi, teabel dan bad, terbuat dari kayu seperti tak asing lagi muncul di muarah pantai saat musim banjir bandang saat menimpa aceh, benak memicu, jangan sampai kayu apung pasang surut laut tesunami ace,itu suda terseluap menjadi mebel jaman kuno, balcoy villa berhadapan langsung dengang pinggiran sungai yang curam, banyak muncul ular piton, kepalanya bersegi empat mengedok ke atas, wa,! ini hotel bergaya moderen dan berinovatif  Dan langkah, dan tamu-tamu yang kunjung jadi mubajir, bahakan seramai-ramainy pihak pengelolh akomodasi mengeluh begitu padat,bahakan tamu-tamu yang datang menginap tidak mau menunggu antri seperti mengantri mengambil uang pensiun.lobby hotel memadat,Recevations lingluh, seperti kehilangan daya. . Ah ini putar balik namanya, orang Indonesia mengejar jaman moderen yang secanggi canggi,berbaur minor, mereka orang asing bule-bule malah menjamah zaman dulu kala, mengemis dengan kendi, Guci, Tempayaan dan kayu lapuk. Ah..! Aneh, ini namanya "putar Balik, zaman ikut arus dan jadi putar balik dari fashion minor ke, jaman kuno prasejarah.**




         Ubud, 09 Mei, 2019


No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)