Sarjanah Mudah Mati Mudah" - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Monday 29 April 2019

Sarjanah Mudah Mati Mudah"

Sarjanah Mudah Mati Mudah"

Novel: Kerinduhan
Genre: Sastra

Foto ilustrasi, kematian

s
iapapun manusia dengan berbagai cara sesuai yang di atur oleh yang kuasa ajal dan kematinya di rahasiakan masing-masing oleh sang pecipta kita tidak tahu,kita hanya makhluk lemah yang kapan saja waktu itu di atur kita tidak bisa membuat berbagai alasan,melainkan menerimanya deng ikhlas hati.

Nasip nas yang menimpa Alam Riko Larung,asal Desa Legu kecamatan Satarmese Timur Manggarai Flores Ntt,Masiswa lulusan s1 bahasa dan sastra Universitas terbuka di bali terjadi 19/06/2018.Tewas dalam kecelakaan maut laklantas,
 tepatnya di jl.WR.supratman dekat lapangan Tembak Bayangkara kesiman Denpasar selatan-Bali.
sekitar Pkl.18.00 Wita.

kecelakaan maut tersebut menyebakan almarum terkapar nahas di tengah jalan, dan sayang nya,nyawa almarum tak sempat tertolong oleh pihak rumah sakit.,kepergian beliau meninggalkan luka duka yang mendalam bagi keluarga besar Almarum,di mana beliau,di kenal dengan kejeniusanya, kepiwaianya terkenal baik dengan temanya dan kecerdasnya membuat banyak orang kangum denganya,akui temany sontak peristiwa ini anggapan pengarang adalah peristiwa piluh yang sungguh mencengangkan,di mana almarum sebelumnya di kenal baik oleh banyak temanya melalui organisasi yang di rahupnya,dan juga aktif  dalam bidang organisasi masiswa universitas ia memanen ilmu,dan sungguh mengharukan.

Dari petikan peristiwa duka mendalam  dimana beliau baru wisuda kelulusan menyandang ijasa serata satu Pulang pergi kampung dan Bali untuk niat mencari pekerjaan, sialnya tujuanya pupus di tengah jalan.

Hari-hari dan malam-malam sebelum beliau rengut nyawah,almarum berbagai kesibukan yang terciptakanya,sibuk dengan aktifitas mengoreskan lamaran pekerjaan untuk di titipkan di tempat yang sudah di targetkan ia kerja,berbagai kesibukan ia rajut,dari bantu teman revisi skripsi sampai habis waktu bahagia bersama temanya dan sempat meletup kan cita-citanya mau mengarung laut yang panjang ke Tanah papua,namun target itu hanya sebagai cicipan gula manis di keluarkan dari mulutnya hanya untuk mematahkan sebuah tekad dan kerinduan .
peristiwa tragis  ini mencerminkan bawah rahasia mahkuasa atas anugrah dan menitipkan kita untuk sementara waktu di dunia ini dan untuk sebentar saja,di lihat dari pengalaman beliau,
sebelum pulang ke pangkuaan ilahi semua teman-teman terbungkam,bisu" dimana,beliau sebelumnya tidak ada firasat apa-apa bawa alamarum akan meninggalkan keluarga dan temanya untuk selamanya.
pristiwa duka seperti tersabet oleh siluman,Dunia ini tak kita bayang kan
banyak percikan lagu dari berbagai pelantun mengkecupkan bawa kita ini merupakan setangkai bunga mawar kertas yang indah,di mana kelebihan kita untuk mengindahkan taman menenangkan pemikiran penat banyak kalangan,sebalikanya bilamana kita layu,kita di campak dan di buang.
sayup-sayupnya merinding.'ada sebuah lagu dengan sepengal kata, bunga di tepi jalan.
mengisahkan'kebaikanmu masa hidup,saya pribadi turut merasahkan yang sama.
kebaikan mu sangat tidak sangka.orang baik seperti beliau cepat pulang ke pangkuhan ilahi,mengenang sikap nya adem,mukanya begitu lunak senyumanya begitu manis,orang nya tampan, lugu tidak banyak bicara meyanyangkan,ratap tangis padang menghantar engkau ke liang lahat
duka citamu pecah isak tangis keluarga,keluargamu merinduhkan mu,tinggalah dalam kedamaian jiwa raga mu,kami anggap mati,'
kebaikan mu kami anggap masi hidup,
sungguh mudah sekali kamu pulang"
petang masi menjatuhkan retetan embun dari genting rumah mengenai helai daun bangkung tetesanya membentuk bulir salju yang menggilkan badan,rahut wajamu yang penuh anggun menajubkan karena kau di ratap tangis padang,sayangnya di kau,pergi dengan menyandang gelar sarjanah mudah
 Dimana kamu masi di perluhkan oleh bumi,cita-citamu menjadi guru untuk orang lain sungguh mengagungkan,
saat ini engakau tidur dengan tangan terkatup dan bujur kaku,di bawa dunia akhir hayat,engak tau mimpi tidurmu.?
 apakah masi ingatkah kau laut lepas yang tidak menghadang oleh siapa pun masi ingatka kau kasi sayang kedua orang tuamu,adik kaka mu"kerinduan mereka kepada mu tak bisa di bendung. mereka menangis,
mereka tahan dan pura-pura kelihatan cerah dan bahagia dengan rentet alasan mereka,dengan mereka bahagia dikau juga pergi dengan keadaan damai tampa ada yang menghalang sampai kedunia akhiratmu.

sampai kan salam dan ceritakan segalah kebaikan yang engkau panen saat hidup mu lupakan segala peristiwa yang membuatmu terantuk dengan batu penghalang,aku goreskan tinta hitam di layar putih ini melalui karang novel untuk mengenang engkau dimana engkau juga bagian dari profesi kesastraan suka juga dengan menulis,tinggal lah dalam ke damaian riquest and e pice,di kau kelak akan menjadi dewa penyelamat banyak orang,
doa kan untuk keluargamu supaya mereka sehat walafiat,kami berharap engkau baik-baik saja,sang almarum**/


Denpasar,27 April 2019


Novel: Krinduaan
Pengarang: Feryanus Djharu
Profesi: peminat sastra.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)