Berjuang Untuk Kemewahan Hidup Harus Melantarkan Anak Dan Istri - Peke tanah

Terbaru

Menulis Untuk Kenikmatan

Tuesday 16 July 2019

Berjuang Untuk Kemewahan Hidup Harus Melantarkan Anak Dan Istri

Berjuang Untuk Kemewahan 
Hidup Harus Melantarkan
Anak Dan Istri


Genre : Novel

Oleh : Ferry. A. DJ
Peminat : Sastra

Toko Dalam Cerita Herman Dan Mimin. 


Foto Ilustrasi Perantauaan.Nett
                     

2014 Silam Herman, kelahiran Manggarai Barat, mengais nasip ke pulau Dewa Bali. Dan Mimin Putri kelahiran Manggarai Barat, Tahun yang sama mengais rezeki ke pulau Dewata Bali, 
Kisah pertemuan antara Mimin dan Herman bermula sama-sama kerja di perusahan sewasta di pulau Dewat, Di bagian Akomondasi pariwisata,

Herman, pria yang bersikap tegas, keras dan ntengir, selalu saja berkonsiten pada kepribadiannya, yang suka diam dan selalu duduk melongongok dan sambil menghayal. warnah kulit coklat,tinggi badan pas-passan,
Sedangkan, Mimin Gadis berexpresi tinggi dan suka bergaya dan banyak keanehan, mukanya berpura-pura lugu, dan berparas, muka bulat, warnah kulit coklat, rambut air,

Pesetruaan cinta, Herman dan Mimin, terjadi di pulau Dewata Bali selang lama waktu, berpacaran antara Herman dan Mimin terjadi hubung Inti,hinggah menyikap diri untuk tinggal bersama walupun belum status menikah secara Agama.

Selang beberapa Tahun kebersamaan Herman dan Mimin, Mimin mengandung, sejak itulah keputusan Herman,untuk meminta Mimin segera pulang kampung Halaman,ke rumah keluarga Mimin, waktu yang sama Herman mengkompromi dengan Mimin lantas dirinya merantau jau mengikut kapal pesiar.dengan melalui perundingan untuk memperbaiki nasip, Mimin mengiakan Herman untuk,menemukan cita-cita nya Hingga Herman tiba di tempat tujuanya,

Dalam pelayaran laut,Herman Hilang kontak dengan Mimin, hal inipun  Mimin merasah diri hilang orang kecintaannya, saat yang sama saking gencar kabar media,Penyadraan ABK, kapal di perbatasan Indonesia oleh ISIS, hal inipun memperkeru pikiran Mimin, dan selalu menghantui perasaan tidak enak atas nasip yang di hadapi sang suami, hinggah sekian bulan lahirlah Mimin,Anaknya berjenis kelamin laki-laki kelahairan anak itu, Mimin seperti tidak merasa nyaman lantas, seperti melahirkan anak tampa Ayah, hingga beberapa Tahun kemudian,Herman nampak muncul kabar dan menanyakan kabar istrinya, Mimin, kabar kebagian Herman, menyelimuti kebagian besar Buat,Min,lantas pemikiran semerawut ancam kehilangan nyawa sang suami, sudah terbayar dengan kabar bahagia, sejak Herman memberitaukan untuk mengirim uang belanja sang istri, sang istri merasakan hatinya berbunga-bunga

Berakhir kembali ponsel milik Herman tidak lagi aktif, dan yang di tinggalkan hanya uang jutaan,bekal Mimin,rupanya uang banyak hasil jeripaya Herman, bertahun-tahun kerja menjadi ABK, hingga lupa kabar keluarga hanya di pakai untuk foya-foya oleh Mimin.

Hingga pada tahun berakhir kontrak kerja, Herman pulang, kegalauan mimin, tebus dengan kedatangan Herman suami, khusus kebutuhan batinia kelaparan tengang masa tiga tahun, Hingga tiba di Bali, Herman menanyakan, total pengiriman uang yang di terima Min, total punya total tidak sesuai pemikiran Herman, dan reseh nya lagi keluarga mimin meminta mimin dan Herman segera pulang kampung untuk mengurus Acara Adat, dan pernikahan secara Keagamaan.

Keanehan Mimin semakin liar, sampai mengesaingi penampilan sama sang gadis prawan.
Kegalauan ini,Mimin selalu di ungkapkan baik dengan gaya hidupnya yang serba instan dan bermoderen dan ke bebasan menjamu para lelaki yang hadir di lapak usahanya, hinga mimin selalu melontarkan kegalauan lewat tulisan di media sosial.

Hingga saat ini Mimin,seperti keracunan karena sang Suami merantau, dua kali meninggal kan dirinya dan apa kah, di tinggal suami merantau kedua kalinya ini, Mimin, tetap bertahan pada porsi yang sama menjanda anak satu  atau mencari pria lain mengganti kan Herman, di mana dirinya kerasukan kebutuhan nafkah batinia yang selalu merasuki dirinya  hingga muncul kegalauan.

Kegoncangan  kehidupan keluarga, menderita kekeringan batin tengah hubungan kekeluargaan, lantas mengutamakan kemewawan hidup,di banding kebagian keluarga
Hinggah terjadi keganasan Hidup  yang harus menguji ke sabaran,yang saat ini masi memiliki nafsu darah panas Dan apakah bisa menahan diri untuk bertahan dengan kehidupan yang ada**


Di tulis Di Karangasem,16 Juli 2019


Penulis: Ferryanus Djharu
Peminat : Sastra.
Kebagiaan Dalam Kehidupanya Hanya Dengan Menulis, Melalui Karangan Novel.,Roman-roman-Nya Mengungkapkan ketidak Berpihakan atas segala Hidup yang sedang di lakoninya.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)