Midah Simanis Bergigi Emas

      *** Oleh: Ferry. AD***
              Genere:Novel
    Karangan: Pramoedya Ananta Toer. 
           Midah Simanis Bergigi Emas
     
                    

Foto Mida Simanis Bergigi Emas (istimewa)

" Ah, Sudara, manusia ini kenal sama lain, tapi tidak dengan dirinya
 sendiri... "

Ini adalah Novel Ringan. Di tulis oleh Pramoedya Ananta Toer. Pada warsa 50-an dengan seting tempat:DJAKARTA.Novel ini - seperti Nafas novel-Novel lainya-menjadikan permpuan sebagai tokoh utamanya.Hanya Midah. kulitnya Kuning. Wajahnya agak bulat.Kalau tersenyum, ih manisnya.Cantik Parasnya,lentik suaranya,Kuat hatinya 

Midah di lahirkan di tengah keluarga yang to'at beragama.
Haji Abdul nama bapaknya.Fanatik terhadap Musik-musik berbau Arab. umi Kalsum-Bukan Inul-yang menjadi penyanyi favoritnya.Sampai ketika usia 9 tahun kehidupan Midah sangat enak. Ia di manja dan di pangku-pangku. Karena memang ia anak tunggal.Situasi berubah ketika Midah mempunyai adik yang mulai membanyak. Di rumah ia sudah mualai di sepelehkan.Perhatian bapaknya sudah sepenuhnya kepada adik-adiknya untuk mendengarkan lagu Umi Kalsum.Midah sekarang seperti terkucil di rumahnya.adik-adiknya telah merampas semuanya.
Karena tidak betah, Midah sering keluar Rumah dan biasanya pulang sore atau bahkan malam hari. Begitu seterusnya.Tapi bapaknya cuek saja. Apalagi Ibunya. Situasi tidak beruban sama sekali. Ini semakin membetahkan Midah untuk bermain-main di jalanan. Di jalan itulah Midah kena pikat dengan pengamen keliling.Terutama lagu-lagu keroncongan.yang mereka bawakan. Midah senang sekali dengan musik keroncong-keroncong.Ia ternyata sudah Bosan dengan Umikalsum.di belinya bebeparapa piring hitam keroncong. Semudah itu midah sudah hafal semua isinya. Saat itulah ia terpergok bapaknya.Ia di hajar Habis-habisan gara-gara mendengarkan lagu haram  di rumahnya.Di antara rasah takut berkecamuk di hati,Midah menyimpan benci kepada Ayahnya  ini.Ibunya juga tak bisa berbuat apa-apa.Di hadapan bapaknya, Ibunya tak memeiliki kekuatan.
Sampailah suatu hari ketika Ayahnya ingin menikahkan Midah dengan laki-laki pilihan ayahnya dan syaratnya:Laki-laki itu berasal dari Cibatok, desa ayahny,berharta dan to,at kepada Agama. Setelelah tiga bulan perkawinan.Midah lari dari lakinya, Haji Terbus memiliki banyak bini.Ia terseret di tengah rimba jalanaan kota Jakarta tahun 50-an. Dalam fase pelarian inilah Pramoedya mengambarkan permpuan mudah ini begitu kuatnya untuk bertahan hidup.Midah diturunkan  sebagai orang yang takmuda menyerah dengan nasip hidup.Walaupun ia hanya menjadi penyanyi Dengan panggilan Simanis bergigi Emas dalam kelompok pengamen keliling dari satu resto ke resto lainya. Bahakan Seingkat itu,Midah sudah hafal semua
Midah, pada awalnya berasal dari keluarga terpandang dan beragama. Karena ketidakadilan dalam rumah, ia memilih kabur dan terhempas di tengah jalanan Jakarta tahun 50-an yang ganas.Ia tampil sebagai Orang yang tak mudah menyerah dengan Nasip hidup,walaupun ia hanya seorang penyanyi dengan panggilan " Si manis bergigi emas " dalam kelompok pengamen keliling dari satu resto ke resto,bahakan dari pintu rumah Warga.

Dalam kondisi hamil berat, Midah memang tampak kelelahan.Tapi manusia tidak boleh menyerah pada kelelahan.Hawa kehidupan jalanan yang liar dan ganas harus diarungi. Dan ujung-ujungnya Midah memang kalah ( secara moral)  dalam pertaruhan Hidup itu:menjadi penyanyi sekaligus pelacur.Pram,lewat novel ringan ini,memperlihatkan ketegangan antra jiwa seorang yang humanis dan moralis.Di satu sisi Pram ingin menegaskan kekuatan seorang permpuan berjiwa dan berperibadi  kuat dan berlawan ganasnya kehidupan.Seorang permpuan yang tak mudah ditaklukkan oleh apa pun.Tapi di sisi lain ingin memperlihatkan kebusukan kaum moralis lewat toko Haji Trebus, juga Haji Abdul-yang hanya rajin Zikir tapi miskin citarasa kemanusiaan.Dan juga serakah***

Penulis :Feryanus Djharu. 
Pengarang: Pramoedya Ananta Toer.