Upacara Cear Cumpe, Adat Manggarai

Hilda Mulyani Djharu (fotoh waktu bay)

Apa itu upacara ce'ar cu'mpe ?
Umpacara c'ear cumpe adalah  lajimnya sering terjadi pada Budaya Manggarai.
upacara Ce'ar cumpe itu yang di maksud, menurut kamus bahasa indonesia (KbI) adalah upacara "  
    
      "pemberian Nama anak "Bay" yang baru lahir dari rahim Ibunya.
ce'ar cumpe merupakan ritus adat "manggarai kusus di Keka, Desa melo, kecamatan pocoranaka,kab, Manggari Timur. Nusa Tenggara Timur (NTT) ini prosesi ketika bay lahir dari rahim ibunya, dimana di temukan kisaran pada tahun 1946-2005 di kampung keka.

menurut studi kasus.dialog langsung dengan tetua,Adat kampung Keka,berbincang-bincang seputaran tentang adak/adat-istiadat ce'ar cu'umpe menrut ruku/adat kampung, keka pada umum nya, ia menjelaskan, bawah prosesi kelahiran seorang Ibu hamil,melalui bantuan dukun beranak, mulai dari seorang ibu menetukan kan kepada dirinya bawa ia, mengaku kepada suaminya sedang mengandung, dan suami akan mengguah hatinya dan segerah merujuk ke, a'ta pe'cing/a'ta mb'eko,dimana ata pe'cing itu di nilai seorang master karena memiliki kekuatan gaib, bisa menolong melahirkan seorang anak dari rahim ibu,melalui non-medis,peran penting pada peristiwa melahirkan seorang ibu itu adalah,ata pec"ing[ a'ta mbe'ko]\ Dukun beranak) ia yang bisa mengendalikan segala setuasi, mulai dari awal tanda-tanda seorang ibu hamil,layaknya emban tugas seorang bidan, sampai merujuk kepada at'a mebeko (Dukun beranak) melakukan pemrikasan tubuh seorang ibu dengan prosesi,yaitu memberiakan wa'e do'ang, yang sudah melalui prosesi pembacaan mantra (Humit-humit pu'u...) oleh seorang dukun/ata meb'ko,dalam bentuk membantu memulihkan segalah bentuk penyakit yang terjadi dalam tubuh si ibu,sejak dalam pemeroses perawatan janin dalam kandungan.

Berbagai cara yang di lakukan At'a Tu'a pec'ing itu (Dukun beranak)  mualai dari pemriksan awal,mendekteksi melalui perut seorang ibu dengan cara merabahnya perlahan dan melakukan "ke'dur"/urut (pijit-pijit) tujuanya,baik untuk memperbaiki kedudukan letak janin dalam posisi sempurna,sampai pada seorang ibu di beri teka-teki bawa seorang pasienya itu melahirkan seorang bay jenis kelamin laki-laki atau permpuan melalui pendeteksi nonmedis ultrasonogafi (USG) yaitu di deteksi melalui pembawaan kepribadian seorang ibu sejak mengidamkan seorang anak,misalkan seorang at'a pec'ing,melihat melalui rahut muka,dan cara seorang dukun, menatap ke seorang ibu hamil, melihat melalui pendeteksi nonmedis medekteksi mulai dari ujung rambut sampai kuku kaki, yang di lihat yaitu, model rambut sampai penampilan luar seorang ibu hamil, misalkan seorang dukun melihat seorang pasien hamil, dengan struktur rambut kelihatan kusam, tidak tertatah/melerai,warna kulit muka kurang cerah, dukun menyebutnya saki" (kotor) saat mengenakan pakayan misalkan daster panjang walaupun kainya bersih tetap kelihatnya kusam dan kotor, menurut deteksi dukun bawa itu tandanya seorang pasien hamil, nantinya akan melahirakan seorang anak berjenis kelamin laki-laki,sebaliknya melalui pendeteksi yang sama, misalkan keperibadian seorang ibu sepertinya kelihat segar dan rapih, rambut ikal tertata, rahut muka kelihatan mencerah/kelihatn menyinar, selalu senyum setiap kali menatap, walaupun pakayan/daster yang ia gunakan,kain nya kusam seperti kelihatanya kurang bersi, tapi tetap kelihatanya bersih rapih, kelihatanya sangat menarik, berarti seorang dukun dapat menyimpulkan ia lahir nati anak permpuan.jika terjadi anak permpuan yang di lahirkan tanggal lahirnya tidak di tentukan ketika seorang ibu hamil menyetopkan mensturasi/haid (darah kotor) pada tanggal yang di hitung usia kehamilanya di hitung mulai dari penyetopan haid/mensturasi dari seorang ibu hamil,hitunganya bisa lebih cepat dari tanggal kelahiran menurut hitungan penutup mensturasi terakhir seorang ibu hamil, dan sebaliknya jika terjadi anak laki-laki yang di lahirkan dan bisa juga tanggal yang di tentukan pasien (ibu hamil) penghentian mensturasi terakhir bawah ia hamil, bisa lewat dari tanggal yang di tentukan,untuk itu, pasca penantian itu, Dukun banyak memberikan pencerahan terhadap pasien baik, secara batin maupun secara materil mulai dari menyerukan istrhat teratur, olah raga teratur, jangan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk tidur, menjaga pola makan, sapai pada akhirnya, pasien hamil/ibu hamil tiba saatnya mengandung, waktu melahirkan berbagai peralatan yang di siapkan menurut dukun,mulai dari

*Tali nilon,(wase senar) apa tujuanya? yaitu sebagai tumpuhan tenaga saat ibu hamil berusaha mengeluarkan bay dalam kandungan,sambil menarik (Nn'gge'o) tarik napas perlahan dan melempiaskan teriaknya sebagai pelampias rasah nyeri yang lagi gejolak.

* Lampe'k pering-lampek lima (belahan bambu, yang matanya di buat tajam, dan berjumlah lima (5) belahan, berdiameter 30 centimeter,tujuanya sebagai penganti gunting, untuk memotong tali pusar (ari-ari) bay,

* Apa tujuan  dari belahan bambu penganti gunting di buatkan berjumlah lima (5) belahan, dengan alasan yaitu,

-urutan pertama bentuk mata belahanya tidak begitu terlalu tajam

.belahan kedua sedikit tajam
.belahan ketiga Agak begitu tajam
.belah ke empat tajam
.belahan kelima mata belahanya

begitu tajam seperti mata pisau cuter,dan menurut pengakuan tua adat dan dapat di buktikan secara adat, dengan 5 belahan bambu sebagai penganti gunting/cuter pemotong tali puser tadi,bawah ketika genap hari ke lima, ujung potongan puser tadi mengering,dan keringanya, jatuh tersendiri,dan peran ibu dukun meniup kembali ujung pemotongan tali pusar yang memiliki bekasan asa bedah tajam tadinya tiup (Pu'r) mengunakan Ludahan siri pinang dengan manfat yang terkandung penganti obat alkhol, KEBIASAN orang tua, bay potongan keringan puser yang jatu ke lantai di ambil dan di bungkus dengan baik, dan fungsi nya nantinya ketika,bay dari pemilik potong puser tadinya terkenan sakit,fungsi dari puser bay nya tinggal di celup dengan secangkir gelas air putih, dan di tetesan ke tangan ibu bay lalu di oles ke lida si bay menurut kepercayaan dukun bisa menyembuhkan berupa sakit 
demam dll.

*Dan yang ke berikutnya lagi, sirih pi'nang yang di siapkan di mangkuk (bowl) tujuanya waktu pemisah antra baiy dan ari-ari,sebgai penganti obat alkohol yaitu, dengan meludahi Daun siri yang sudah di kuya oleh ibu dukung (Iso ce'pa) oleh dukun beranak yang peran sebagai pemandu melahirkan pasien tadi, dan yang keberikutnya lagi,

* Sapo/likang (tungku api) yang terbuat dari belahan bambu di buat bentuk segi empat berukuran 50 centimeter,


Di atasnya di berikan pelepah batang pisang dan di atas nya lagi di beri gumpalan tanah dan abu bakar.lalu di berikan tungku api yang ambil dari 3 batu, yang di mana dari ketiga batu ada yang sebut kijang desah,(batu pokok),keberikutnya, lalu menyalahkan api seperti api unggun hasil dari  nyalahan potongan kayu kering di buatkan potongan berdiameter 60 sentimeter berkisaran 20 batang potongan,di bakar,dengan tatah-tahan kayu, masing-masing menemukan berbagi ujung-ujung lalu di sulutkan api sampai pada akhirnya api itu menyulut dan membara menghasilkan potongan arang-arang yang lagi membara.lalu api tersebut menyalah sampai pada waktunya berjumlah lima hari dengan menyalah selama 24 jam,, peran dukun sambil menenangkan bay yang di baring di pangkuan,lalu telapak tangan dukun tersebut memanaskan kan ke bawahan apai dengan hambatan tangan telapak tangan ibu dukun menempel ke seluruh bagian tubuh bay perlahan-lahan sampai bay tersebut mendapatkan hangatan layaknya menaru di atas Inkubator /penghangat bay, sambil,pendeteksi apakah bay tersebut mendapatkan hangatan yang meratah, ketika balutan,tidak merata,kepastianya bay menagis, jangan kawatir, tinggal berulang-ulang melakukan balutan tangan yang sudah terlebih dahulunya di panas,pada saatnya nanti bay tertidur Pulas.

.pada saat memasuki lima hari
Lalu di langsungkan ritual adat, atau cear cumpe (upacara pemberian nama)
Prosesi ritual adat pemberian nama ini juga menelan biaya banyak,untuk membeli perlengkapan ritual pemberian nama tersebut.


.Ayam jantan, fungsinya nanti Di sembeli dan di persembahkan kepada nenek moyong yang sudah meniggal duni dan mengucap terimakasih kepada mereka atas berkat dan lewat doa dan berkah mereka lewat perlindungan mereka dan sebagai penyambung mulut Antara Tuhan Allah dan juga alam semesta sehingga,berkat mereka orang tua dari si bay di beri keturana,dan harapan selanjutnya anak yang di lahirkan ke dunia itu, di beri berkat yang berlimpah dan sampai usia tuanya nanti menjadi anak yang berguna di tengah keluarga,dan masryakat pada umumnya juga bagi bangsa dan negara, lewat acara prosesi itu, pejuru Torok, pembawa sermoni, meminta pendapat ke orang banyak yang hadir pada prosesi itu siapakah nama yang layaknya untuk bay yang baru lahir itu, sesuai hari lahir,bulan dan tahun, dan juga akhir nama bay bisa di ambil dari nama akhir dari orang tua bay sebagai nama marga/nama keturunan keluarga.

* anjing dan babi


Yang di sembeli di potong-potong di jadikan daging,di masak di santap ramai-rami.

* tuak/nira/aren


Hasil sadap enau/lontar yang sudah di racik oleh ahli sadap,lalu di minum rami-ramai,sampai mabuk, sambil menyanyikan lagu (ne'nggo) lagu khas manggarai.

*yang di maksud Ce'ear cum'pe, dalam istilanya,bawa tungku apai,yang tadinya menyalah di kamar ibu bay sebagai peganti equbator,di buka dan di bersihkan, sampai semua kamar ibu bay keliatany bersih (clean) itu yang di maksud dengan ce'ar cum'pe

*ibu dan anak bay bisa keluar dari kamar bay/dari cu'mpe tadi, karna semua ritus tadinya sudah terlaksana semua, dan di nyatakan sudah bersih dari segalanya.*****

        Bali, 02 oktober 2018

Penulis:Ferryanus Djharu

Profesi:pengiat sosial media blog

Hobby:peminat sastra dan suka menulis & membaca buku.

Alumnus: SMKN-PP Mano Manggarai Timur NTT.
Saat ini, mengapdi di Bali.