Hak Seorang Permpuan
Untuk Kulia Di Perguruan
Tinggi Terkungkung.
OPINI
Oleh: Yuliana Katoda
MASISWA BIOLOGI
MASISWA BIOLOGI
pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan keterampilan,dan kebiasan sekelompok orang yang di turun kan dari satu generasi ke generasi ke berikutnya melalui pengajaran,pelatihan,atau penelitian,pendidikan seiring terjadi di bawa bimbingan orang lain, tapi juga mungking kan secara outodidak .
Begitulah kata yang tepat segoyanya mengenai pendidikan secara umumnya.
Begitulah kata yang tepat segoyanya mengenai pendidikan secara umumnya.
Namun kata lain mengais nasip permpuan di sapa Yuliana khatoda (Yana) berasala dari sumba barat Daya kodi (SBD) Nusa Tenggara Timur NTT ini,awal sepakterjang ingin lanjut ke perguruan Tinggi (PT) merasa terkungkung atau terpasung dengan pengetahuan bertaraf rendah pemikiran orang sekampungnya mengintervensi dirinya, awal mula masuk ke perguran tinggi, namun keberuntunganya tetap ada padanya, sekarang dirinya telah menore Sarjanah pendidikan dasar (S.pd) profesi guru biologi.
Simak kisah kecilnya Yuliana Katoda
Rabu 26 september 2018,masiswa universitas Mahasaraswati Denpasar Bali, atau lebih di kenal (UNMAS) Denpsar itu menggelar wisuda Sarjana ke -56 dan Wisuda pasca sarajanah ke 17,bertempat di The westin Hotel Nusa Dua bali.
Yuliana, mengisahkan perjuangan dirinya, pada tahun 2014 silam pasca penamatan dari sekeolah menegah di Sma karanu waika bubak SBD. Dalam dirinya menekat meneruskan pendidikan nya ke perguruan Tinggi (PT) di pulau Dewata Bali, apa daya rencanya pun di cegat dan intervensi oleh warga setempat .
menurut penilaian mereka bawah seorang permpuan itu tidak layak untuk menyekolahkan tinggi-tinggi, beralasan orang tua setengah mati,membiayai,kulia ketik bersuarminya nati yang mendapatkan peruntungan dari hasil gajinya ketika ia kulia, pihak laki-laki yang jadi suaminya, tidak ada untuk bagi ayahnya yang dengan susa payah mengongkosnya sampai selsai. Itu dasar mereka mengintervensi Yana. Untuk itu pihak yang lain selain Yana, sendiri banyak yang tidak menyekola dan putus sekolah lebih berpihak pada permpuan yang tidak di sekolahkan, karna pihak sekampung nya banyak yang memegang perinsip seperti itu yang di paparkan Yana,tersebut, namun kerendahan hati dari seorang Ayah, (Yana), walaupun dirinya tidak berpendidikan dengan pendirianya yang kuat tampah mau di pengarui orang lain,tetap menyekolakan anaknya ke perguruan Tinggi ( PT) kalau di lihat dirinya hanya seorang petani kebun yang mengharapkan panen hasil yang tunggu musim dan hasil ternak beruapa anjing dll.untung juga kalu penghasilan yang di peroloh dari hasil pertanian menjanjikan, terkadang hasil pertanian terkusus di pangan dan Hortikultura itu, kadang menjanjikan hasil kadang tidak mendapat berbagai resiko,
contoh kecil musim kering, apa yang di dapat melihat keadan tanah di sumba yang begitu tandus dan kering krontong terkendala menjadi seorang petani itu di nilai kadang punya nasip beruntung,kadang tidak. Tapi sang ayah tidak sedikit pun patah arang tetap bersih keras berupayah, kedua putrinya harus sekolah ke pulau Dewata Bali, Demi nasip mereka di tahun akan datang, mungking mereka nanti di titipkan nasip baik, harapan saya cukup di kami saja pendidikan itu di nilai runyam.
,keduanya Masing-masing berbeda profesi
Yana sendiri mengambil konsentrasi ilmu biologi,profesi Guru
Adiknya konsentrasi ilmu bahasa Asing, profesi guru juga.berkat seorang Ayah yang Dengan rahut mukanya yang banyak pendiam tidak banyak bicara,tidak memikirkan laki-laki atau permpuan namun hak seorang anak di matanya berlaku sama tidak pandang jenis kelamin,itu tugas seorang ayah, bebernya.
mengongkos anak,untuk memberi contoh ke mereka ketika mereka nati punya cucu,berharap hal yang sama mereka praktik harus sekolah mereka,ini demi memajukan anak bangsa, terang sang Ayah.
Dalam kesempatan acara cermonial kecil ucapan terimakasi atas pencapain pendidikanya yang di langsung kan di Teuku umar, JL pulau Adi II NO 2 Denpasar, menyampaikan kesan yang ia kutip sejak kedatanganya dari kampung di tahun silam,Ayahnya menitipkan kesan,
"Anak ku,silakan kamu mendaftar kulia di bali, ingat satu kesan dari aku, yang perlu kamu simpan dalam benak kamu, sekarang kamu pergi ke bali dengan satu badan, dan berharap natinya pulang juga demikian,pulang dengan dua badan yaitu, Ijazah,itu yang saya ingin kan.
dan kecaman kata-kata yang di keluar dari mulut emas sang ayah di kemas baik oleh Yuliana, dan apa yang di sampaikan ayahnya,dirinya menyebut,sekarang saya buktikan,kesan yang di titip kan ayah saya awal datang saya ke bali, medebut ilmu,dan mendapat nilai Indexs presentasi komulukatif (IPK) dengan prolehan nilai 3,15 (Memuaskan) hari ini aku sudah lulus kulia, dengan mengantongi Sarjanah pendidikan dasar (S.Pd) profesi Guru Biologi, dan tentu semuanya saya akan mempersembahkan semuanya kepada kedua orang tua saya, dan Bentuk dukungan moral,baik berupa material dari saudara/i, secara peribadi juga, saya mengucapkan terimakasih yang tak terhinga kepada kerabat/saudara/saudari saya, baik yang dekat maupun yang jauh, dengan rendah hati membantu saya, niat baik dari kalian semoga di ridoi Tuhan Yesus,
dan saya juga kutip sedikit kata penyambutan dari rektor kampus saya saat menyambut lapisan wisudawan/wisudawati kampus unmas, dia mengutar kan,
sekarang anak-anak ku telah meraih sarjanah, untuk itu saya ingatkan, hargailah orang tua mu, jangan berlaku sombong dengan orang tua, ingat, mereka dengan susah payah membiayai perkulian kalian, sampai muka mereka keriput, tersengat sinar matahari,demi kalian. tutupnya.****
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Catatan :
Komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Hanya komentar yang berkualitas dan relevan dengan topik di atas yang akan ditampilkan. Harap gunakan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin form ini. Terima kasih untuk kerja samanya. (jangan lupa centang notifme)